Adam berarti tanah, manusia,
atau cokelat muda (sekitar 5872-4942 SM). Ia adalah manusia
pertama. Istrinya bernama Hawa. Mereka adalah orang tua dari semua manusia yang ada di
dunia. Adam
hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika
Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di
antaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A’raaf [7]:11-25.
Penciptaan
Adam
Setelah Allah SWT. menciptakan bumi, langit, dan malaikat, Allah berkehendak
untuk menciptakan makhluk lain yang nantinya akan dipercaya menghuni,
mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya.
Saat Allah mengumumkan
para malaikat akan
kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk tersebut
nantinya akan membangkang terhadap ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di
muka bumi. Berkatalah para malaikat kepada Allah:
Mengapa
engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" (Q.S. Al-Baqarah [2]:30)
Kemudian
Alloh menjawab: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah [2]:30)
Lalu
diciptakanlah Adam oleh Allah dari segumpal tanah liat yang
kering dan lumpur hitam
yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka
ditiupkanlah roh ke dalamnya sehingga ia dapat bergerak dan menjadi manusia
yang sempurna.
Pengetahuan
Adam
Allah
hendak menghilangkan pandangan miring dari para malaikat terhadap
Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam
sebagai penguasa bumi, maka Allah memerintahkan malaikat untuk menyebutkan
nama-nama benda.
Para malaikat tidak
sanggup menjawab firman Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan
mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka
tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.
Adam
lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan
setelah diberitahu oleh Adam, berfirmanlah Allah kepada
mereka bahwa hanya Allah lah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta
mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.
Ini
menunjukkan bahwa manusia memiliki akal yang dinamis. Sedangkan malaikat hanya
memiliki akal yang statis sehingga hanya mengetahui hal-hal yang diajarkan
langsung oleh Allah saja.
Adam
menghuni surge
Adam
diberi kesempatan oleh Allah untuk tinggal di surga dulu
sebelum diturukan ke Bumi. Allah menciptakan seorang pasangan untuk
mendampinginya. Adam memberinya nama, Hawa. Menurut
cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah dari
salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga
saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya. Allah berfirman kepada
Adam:
Hai
Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan
makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai,
dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang
yang zalim." (Q.S. Al-Baqarah [2]:35)
Iblis
menipu mereka dengan mengatakan bahwa Allah melarang
mereka memakan buah terlarang itu karena mereka akan hidup kekal seperti Tuhan
apabila memakannya. Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa
sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang
tersebut. Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah sehingga
Dia menurunkan mereka ke bumi. Allah berfirman:
“
|
Turunlah
kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat
kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (Q.S. Al-Baqarah [2]:36)
|
”
|
Mendengar
firman Allah tersebut,
sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga
mendapat dosa besar karenanya. Mereka lalu bertaubat kepada Allah dan setelah
taubat mereka diterima, Allah berfirman:
“
|
Turunlah
kamu dari syurga itu!
Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti
petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.
|
”
|
Adam
dan Hawa turun ke bumi
Adam
dan Hawa kemudian diturunkan ke Bumi dan mempelajari cara hidup baru yang
berbeda jauh dengan keadaan hidup di surga. Mereka harus
menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus
menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.
Menurut
kisah Adam diturunkan di (Sri Lanka) di puncak bukit Sri Pada dan Hawa diturunkan
di Arabia.
Mereka akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah di dekat Mekkah setelah
40 hari berpisah.Setelah bersatu kembali, konon Adam dan Hawa menetap di Sri Lanka, karena menurut kisah
daerah Sri Lanka nyaris mirip dengan keadaan surga. Di
tempat ini ditemukan jejak kaki Adam yang berukuran raksasa.
Di
bumi pasangan Adam dan Hawa bekerja keras mengembangkan keturunan. Keturunan
pertama mereka ialah pasangan kembar Qabil dan Iqlima, kemudian pasangan kedua Habil dan Labuda. Setelah keempat anaknya
dewasa, Adam mendapat petunjuk agar menikahkan keempat anaknya secara
bersilangan, Qabil dengan Labuda, Habil dengan Iqlima.
Namun
Qabil menolak karena Iqlima jauh lebih cantik dari Labuda. Adam kemudian
menyerahkan persolan ini kepada Allah dan Allah memerintahkan kedua putra Adam
untuk berkurban. Siapa yang kurbannya diterima, ialah yang berhak memilih
jodohnya.
Untuk
kurban itu, Habil mengambil seekor kambing yang paling disayangi di antara
hewan peliharaannya, sedang Qabil mengambil sekarung gandum yang paling jelek
dari yang dimilikinya. Allah menerima kurban dari Habil, dengan demikian Habil
lebih berhak menentukan pilihannya.
Jumlah
Anak Nabi Adam
Menurut Ibnu Humayd, Ibnu Ishaq,
dan Salamah anak-anak Adam
adalah: Qabil dan Iqlima, Habil dan Labuda, Sith dan Azura, Ashut dan saudara
perempuannya, Ayad dan saudara perempuannya, Balagh dan saudara perempuannya,
Athati dan saudara perempuannya, Tawbah dan saudara perempuannya, Darabi dan
saudara perempuannya, Hadaz dan saudara perempuannya, Yahus dan saudara
perempuannya, Sandal dan saudara perempuannya, dan Baraq dan saudara
perempuannya. Total keseluruhan anak Adam sejumlah 40.
No comments:
Post a Comment