Imam
Abu 'Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal dilahirkan di Baghdad pada tahun
164 H/781 M. Ayahnya seorang mujahid Islam dan meninggal dunia pada umur 30
(tiga puluh) tahun. Ahmad kemudian dibesarkan oleh ibunya Saifiyah binti
Maimunah.
Ahmad
bin Hanbal menghafal al-Qur'an sejak kecil, pada umur 16 (enam belas) tahun
sudah banyak menghafal hadits. Ahmad bin Hanbal meneruskan belajar haditsnya
kepada banyak guru. Pada akhir hayatnya diperkirakan telah menghafal lebih dari
sejuta hadits berikut nama perawinya.
Pada
tahun 189 H/805 M, Ahmad bin Hanbal hijrah ke Basrah, kemudian ke Makkah dan
Madinah untuk menuntut ilmu. Disana Beliau sempat berguru kepada asy-Syafi'i.
Sebelum itu guru-gurunya yang masyhur ialah Abu Yusuf, Husain ibn Abi Hazm
al-Washithi, 'Umar ibn Abdullah ibn Khalid, Abdurrahman ibn Mahdi, dan Abu
Bakar ibn 'Iyasy.
Pada
tahun 198 H Ahmad bin Hanbal ke Yaman berguru kepada Abdurrazzaq ibn Humam,
seorang ahli hadits saat itu, terkenal dengan kitabnya al-Mushannaf. Dalam
perjalanannya ini Ahmad mulai menulis hadits-hadits yang dihafalnya.
Ahmad
bin Hanbal kembali ke Baghdad untuk mengajar. Kehebatannya sebagai seorang ahli
hadits dan pakar fikih menarik perhatian banyak orang, sehingga banyak yang
belajar kepadanya. Muridnya yang kemudian berjaya menjadi tokoh hadits terkenal
ialah al-Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud.
Al-Qasim
ibn Salam berkata; "Ahmad bin Hanbal adalah orang yang paling ahli dalam
bidang hukum dan aku tidak melihat ada orang yang lebih mengetahui tentang
as-Sunnah selain dia. Dia tidak pernah bersenda-gurau, banyak berdiam diri, dan
tidak mempermasalahkan selain ilmu."
Ahmad
bin Hanbal pernah dipenjara karena keteguhannya menentang ajaran Mu'tazilah
yang dipaksakan oleh pemerintah 'Abbasiyyah. Ahmad dipaksa mengesahkan ajaran
baru tersebut. Ahmad enggan sehingga didera dalam penjara sampai tidak sadarkan
diri. Setelah bebas Imam Ahmad meneruskan pengajarannya hingga wafat tahun
241H/856M.
Ahmad
bin Hanbal meninggalkan kitab haditsnya yang terkenal yaitu al-Musnad yang
terdiri tidak kurang dari 30.000 hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam dan atsar para sahabat. Dua orang anaknya yang meneruskan
perjuangannya adalah Abdullah dan Shalih.
No comments:
Post a Comment