Setelah
melihat bahwa Nabi Muhammad SAW meneruskan misinya serta pembelaan paman
beliau, maka selanjutnya orang-orang Quroisy menyakiti Rosul SAW dan
menertawakan beliau hususnya ketika beliau pergi untuk sholat.
Rosululloh
SAW menerima semua itu dengan lapang dada, sabar, lembut dan penuh ampunan. Adapun
orang-orang yang paling keras dalam menyakiti beliau adalah Abu Jahal, Abu
Lahab, ‘Uqbah Bin Abi Mu’ith dan Walid Bin Mughiroh. Alloh telah
menyiksa mereka yang menertawakan Nabi SAW setelah beliau hijrah ke Madinah.
Sebagian mereka ada yang dibunuh dan sebagian yang lain ada yang mati karena
sakit.
Penyiksaan
Quroisy Terhadap Sahabat Nabi
Setelah
orang Qouroisy mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan justru menambah
kemuliaan dan kehormatan Nabi SAW maka mereka menghentikan perbuatan mereka. Mereka
beralih menyakiti para sahabat Nabi. Terlebih mereka yang lemah yang tidak
memiliki penolong.
Maka
setiap kabilah menyiksa orang yang masuk islam dari kabilah mereka dengan cara
dipenjara, dipukul, dibiarkan kelaparan dan kehausan sehingga sebagian sahabat
ada yang samapai tidak bisa duduk dan tidak mengerti apa yang mereka katakana
sebab siksaan yang ia terima begitu berat. Sebagain sahabat yang disiksa adalah
Bilal Ra. ‘Amar Bin Yasir, saudaranya, ayah dan ibunya serta Khobab Bin
Al-Arots.
Tuntutan
Quroisy Terhadap Nabi SAW
Ketika
orang-orang Quroisy menyadari bahwa penyiksaan yang mereka lakuakan tidak
bermanfaat dan justru menambah keimanan dan keyakinan orang-orang islam maka
selanjutnya mereka pergi menemui Rosul SAW.
Mereka
meminta kepada beliau agar menyembah berhala-berhala mereka kemudian mereka
menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Atas kejadian ini maka turunlah surat Al-Kafirun
1-6.
Ketika
mereka telah putus asa maka kemudian mereka meminta kepada Nabi Muhammad SAW
agar menghilangkan ayat qur’an yang memberatkan mereka yakni ayat-ayat yang
menghina berhala-berhala mereka dan ibadah mereka atau menggantinya dengan
qur’an yang lain.
Kemudian
Alloh menurunkan surat Yunus: 15
قل ما يكون أن أبدل من تلقاء نفسى إن أتبع إلا ما يوحى إلى
Artinya:
katakanlah: “tidaklah patut bagiku mengantikannya dari pihak diriku sendiri.
Aku tidaklah mengikut kecuali yang diwahyukan kepadaku.”
Hijrah
Ke Habasyah (Ethiopia)
Ketika
Nabi SAW melihat apa yang dialami oleh para sahabat beliau yakni hinaan dan
siksaan maka selanjutnya beliau memerintah mereka agar hijrah ke Habasyah. Maka
hijrahlah sahabat Nabi SAW. Mereka terdiri dari 10 laki-laki dan 5 wanita.
Diantara sahabat Nabi SAW yang ikut hijrah adalah Usman Bin Affan dan istri
beliau; Sayyidah Ruqoyyah Bintu Rosulillah SAW.
Tiga
bulan kemudian mereka kembali lagi sebab aklim yang berat dan sedikitnya jumlah
mereka. Kejadian itu terjadi pada tahun ke-5 kenabian dan merupakan awal hijrah
dalam islam.
Islamnya
Hamzah dan Umar
Pada
tahun ke-5 setelah kenabian dua lelaki pembesar Quroisy masul islam. Keduanya
terkenal sebagai lelaki yang kuat dan pemberani. Dua laki-laki itu adalah
Hamzah Ra; paman Nabi SAW dan Umar Bin Khothob Ra; Kholifah Rosyidin yang ke
dua.
Sebelum
masuk islam, Umar Ra adalah termasuk pembesar golongan yang menentang islam dan
termasuk orang yang menyiksa orang-orang islam. Kemudian Alloh memuliakan islam
dengan keislaman Umar Ra dan Hamzah Ra. Pada waktu itu umat islam baru
berjumlah 51; 40 laki-laki dan 11 wanita.
Pembaikotan Atas Nabi SAW dan Ahlu Bait.
Ketika orang Quroisy mengetahui tersebarnya islam diantara
kabilah-kabilah arab maka mereka memiliki rencana untuk membunuh Nabi SAW. Kemudian
mereka membaikot Nabi SAW dan keluarga beliau di sebuah tebing.
Mereka mencegah rizki dan sepakat untuk selamanya tidak menerima
damai dengan Nabi dan keluarga beliau kecuali jika keluarga Nabi SAW bersedia
menyerahkan Nabi SAW untuk dibunuh. Mereka menulis kesepakan itu dalam sebuah
sahifah dan menggantungkannya di Ka’bah. Kejadian itu terjadi pada tahun ke-7 setelah
kenabian.
Hijrah
Ke Habasyah Yang Ke-2
Setelah Nabi SAW dan kaumnya masuk ke lereng pembaikotan beliau
memerintah seluruh umat islam untuk hijrah ke Habasyah. Kemudian hijrahlah 73
laki-laki dan 11 wanita, di antaranya adalah Ja’far Bin Abi Tholib Ra.
Orang-orang islam dari yaman menyusul mereka diantaranya adalah Abu
Musa Al-Asy’ari Ra dan keluarga pamannya. Kejadian itu terjadi pada tahun ke-7
setelah kenabian.
Raja Habasyah Masuk Islam.
Ketika orang Quroisy mengetahui bahwa Umat islam hijrah ke Habasyah
maka mereka mengutus dua orang dengan membawa beberapa hadiah untuk meminta
agar raja Habasyah mengembalikan orang islam yang hijrah itu.
Akan tetapi raja Habasyah menolak permintaan itu setelah
mendengarkan penjelasan Ja’far Bin Abi Tholib RA tentang hakikat islam. (saat
itu) Ja’far Ra membaca awal surat Maryam. Kemudian dua utusan Quroisy itu
kembali tanpa hasil. Sementara raja Habasyah dan pembesar kerajaan serta
pendeta Kristen masuk islam pada waktu itu juga (tahun ke 7 kenabian)
Mengenai hal ini Alloh menurunkan surat Al-Ma’idah: 82 Artinya: “Sesungguhnya
kamu dapati orang-orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang
yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “sesungguhnya kami ini orang
nasrani.” Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang
nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib (juga) karena sesungguhnya
mereka tidak menyombongkan diri.”
Setelah masuk islam raja Najasyi meninggal dunia. Rosululloh SAW
menyolati janazahnya setelah malaikat Jibril memberi tahu beliau. Ini merupakan
asal disyari’atkannya sholat janazah
No comments:
Post a Comment