Jika
wahhabi menyebut kita tidak mengikuti Rosululloh sebab kita merayakan maulid
Nabi, itu sudah biasa. Yang luar biasa adalah ketika mereka menyebut ulama
mereka tidak mengikuti Rosul karena mengeluarkan fatwa bolehnya merayakan hari
ulang tahun.
Akan
tetapi mungkinkah itu terjadi? Selayang pandang, hal itu mustahil terjadi.
Namun fakta menunjukan hal lain. Seorang member wahhabi mengklaim bahwa salah
satu pembesar ulama wahhabi saudi bernama Qois Mubarok, tidak mengikuti
Rosululloh karena mengeluarkan fatwa bolehnya merayakan ulang tahu.
Dalam
sebuah note berjudul Bolehkah
Merayakan Hari Ulang Tahun? saya menunjukan bahwa Qois Mubarok mengeluarkan fatwa bolehnya
merayakan ulang tahun. Namun, member wahhabi tidak mau mengikuti fatwa
tersebut. Dengan pongahnya mereka berkata: "Kami hanya mengikuti Al-Qur'an
dan Hadits." Ada juga yang berkata: "Kami hanya mengikuti
Rosululloh."
Karenanya
saya bertanya, apakah Qois Mubarok tidak mengikuti Rosul sebab fatwa tersebut?
Setelah lama muter2, ahirnya seorang member wahhabi mengatakan bahwa Qois
Mubarok tidak mengikuti Rosul. Berikut nukilan dialognya:
Qosim Ibn Aly nt sudah
menjelaskan tp nt belum menjawab pertanyaan saya. Nt menjelaskan bhw Qois
Mubarok hanya manusia yg bisa salah. Ini penjelasan nt. Dan saya sudah paham. Pertanyaan
saya, apakah Qois mubarok tidak mengikuti Rosul karena fatwa tersebut? Mana
jawaban nt?
Lita Yadi Utk masalah ulang
tahun ya pak qosim beliau tdk mengikuti ajaran Rasulullah, krn Rasulullah dan
sahabat tdk merayakan hari ulangtahun nabi muhammad sallallahu 'alaihi wasalam
yang mereka cintai keluarganya pun TIDAK merayakan, pdhal mrk sangat sangat sangat
cinta kpd Rasulullah.
Lihatlah
bagaimana wahhabi tidak segan menuduh ulamanya sendiri tidak mengikuti Rosul.
Jadi wajar jika ulama selain wahhabi mereka sebut tidak mengikuti Rosul. Wong
ulamanya sendiri saja mendapat tuduhan itu kok.
No comments:
Post a Comment