Sunday 1 September 2013

Sholawat Bid’ah Fersi Wahhabi


Jika anda membaca sholawat badar, nariyah, al-fatih, munjiyat dan lain-lain, maka anda akan disebut sebagai ahli bid’ah yang sesat sebab redaksi sholawat yang kita baca tidak pernah diajarkan oleh Nabi. Namun demikian, sebenarnya kita dan wahhabi sama-sama meyakini bahwa membaca sholawat adalah sunah. Perbedaannya adalah dalam hal merakit redaksi sholawat.

Jadi titik masalah yang saya bahas dalam not ini adalah, bolehkah kita merakit redaksi sholawat? Kepada wahhabi, saya minta untuk memehami titik masalah ini agar kalian tidak mengalihkan pembahasan. Bolehkah kita merakit redaksi sholawat?

Menurut aswaja, boleh. Sedangkan menurut wahhabi, tidak boleh. Kata wahhabi redaksi sholawat harus wurud dari hadits. Oleh karena redaksi sholawat badar, nariyah, al-fatih, munjiyat tidak pernah diajarkan oleh Nabi, maka sholawat itu disebut sebagai sholawat bid’ah dholalah.

Selayang pandang, pendapat wahhabi menunjukan bahwa mereka sangat memperhatikan sunah. Namun bagaimana dengan prakteknya? Apakah wahhabi benar-benar tidak menciptakan redaksi sholawat?

Kalau menurut hasil penelitian saya, ternyata pendapat wahhabi adalah kedustaan yang sangat nyata. Sebab, pada kenyataannya, mereka menciptakan redaksi sholawat.

Dalam muqodimah kitab Al-Khuthob Al-Mimbariyah, Muhammad Bin Abdul Wahhab menulis sholawat dengan redaksi sebagai berikut:
اللهم صل على عبدك ورسولك محمد وعلى آله وأصحابه الذين هم بهديه مستمسكون، وسلم تسليما كثيرا.


Silahkan lihat screen shotnya:

Dalam muqodimah kitab Syarah Manzhumah Al-Qowa’id Wal Ushul, Utsaimin menulis sholawat dengan redaksi sebagai berikut:
فصلوات الله وسلامه عليه وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.

Silahkan lihat screen shotnya:


Dalam muqodimah kitab Ahkamun Nisa’, Al-bani menulis sholawat dengan redaksi sebagai berikut:
والصلاة والسلام على من أرسله هاديًا , وبشيرًا , ونذيرًا
Kesimpulan:

Dalam redaksi sholawat yang diulis oleh Muhammad Bin Abdul Wahhab terdapat kalimat.. “Hum bihadihi mustamsikun”. Dalam redaksi sholawat yang tulis oleh Utsaimin terdapat kalimat “waman tabi’ahum bi ihsan ila yaumiddin.” Dalam redaksi sholawat yang tulis oleh Al-bani terdapat kalimat “man arsalahu hadiyan, basyiron wa nadziro.”

Apakah Rosululloh SAW pernah mengajarkan sholawat yang didalamnya terdapat kalimat-kalimat tersebut? Jawabannya adalah Tidak… Tidak… dan Tidak… Kalimat-kalimat tersebut adalah bid’ah ciptaan ulama wahhabi.

Wahhabi melarang orang lain membuat redaksi sholawat, dan menyebutnya sebagai bid’ah yang sesat. Namun mereka sendiri membuat redaksi sholawat dan tidak menyebutnya sesat. Wa Ya Subhanalloh. Ajiiib.

7 comments:

  1. Masya Allah, akhi kami butuh pencerahan. Teruskan kupasan antum. Syukron.

    ReplyDelete
  2. All: Terimakasih atas kunjungannya. Insya Alloh kami akan terus membongkar kebobrokan wahhabi. Mohon doanya dan bantuan menyebarkan link blog ini. Terimakasih sebelumnya :)

    ReplyDelete



 
Support : Qosim Ibn Aly | Islamic Defenders Community
Copyright © 2013. Golek Surgo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Aliy Faizal
Proudly powered by Blogger