Saturday 29 June 2013

Ust. Uje (Jefri Al-Bukhori)

Jefri Al Buchori atau lebih dikenal sebagai Ustad Uje (lahir di Jakarta12 April 1973 – meninggal di Jakarta26 April 2013 pada umur 40 tahun) adalah seorang pendakwah (ustad), penari, penyanyi, dan pemain film (aktor) dari Indonesia. (Tempo.co: Uje dan Sosok Ustad Gaul)

Kehidupan Ust. Uje

Jefri, lahir di Jakarta adalah anak ketiga dari Ayah, Ismail Modal (alm) dan Ibu, Tatu Mulyana. Berdasarkan wawancaranya dengan Gatra, masa kecilnya dihabiskan di daerah Pangeran Jayakarta dimana lingkungan sekitarnya terdapat banyak bar dan diskotek. Jefri tidak pernah merasakan kelas 4 sekolah dasar karena pada saat bersekolah di SD 07 Karang Anyar, ia lompat kelas dari kelas 3 ke kelas 5. 

Sejak kecil ia telah menunjukkan ketertarikan pada mata pelajaran agama dan kesenian. Setamat SD, Jefri dan kedua kakaknya bersekolah di Pesantren modern di Daar el Qolam GintungBalarajaTangerang namun ia hanya mengikuti pendidikan selama empat tahun dari enam tahun syarat lulus dan pindah sekolah ke Madrasah Aliyah karena perilaku yang tidak terpuji.  Sejak kecil Jefri telah menunjukkan bakat untuk tampil dengan meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) hingga tingkat provinsi.

Masa mudanya kerap diidentikkan dengan narkoba, disko, dan bermain bola bilyar. "Gue itu dulu dutanya setan di dunia" - pengakuannya pada saat wawancara. Selepas Madrasah (setingkat SMA) ia melanjutkan pada akademi Broadcasting di Rawamangun, Jakarta - namun tidak selesai kuliah dikarenakan lebih mementingkan bermain bilyar.

Sebagai pecandu narkoba, Jefri bertemu dengan Pipik Dian Irawati yang dikenal sebagai model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal SemarangJawa Tengah dan menikah siri pada 7 September 1999. Pernikahan ini kemudian diresmikan di Semarang dua bulan kemudian. Pasangan ini dikaruniai tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro. ( Arsip Gatra: Hitam-Putih Ustad Jeffry)

Karir Ust. Uje

Karier sebagai aktor bermula dari kegemaran Jefri menyambangi Institut Kesenian Jakarta dan mengikuti hingga menggantikan pemain sinetron yang sedang latihan, sampai akhirnya mengikuti pemilihan pemain dan mendapat peran. Ia juga menjadi penari di sebuah kelab malam. Pada tahun 1991 Jefri mendapatkan peran pada sinetron Pendekar Halilintar di TVRI, dan pada tahun 1991 terpilih sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja Sayap Patah yang ditayangkan TVRI. 

 Sementara karier di bidang dakwahnya dimulai pada tahun 2000 saat menggantikan kakaknya yang menjadi imam di sebuah masjid di Singapura.  Pekerjaan kakaknya untuk memberikan khotbah di masjid-masjid dekat rumah di wilayah Pangeran JayakartaJakarta diberikan pada Jefri. Pertama kali menerima honor dari pekerjaan mendakwah berasal dari sebuah masjid di bilangan Mangga Dua sebesar 35 ribu rupiah. Pada satu kesempatan saat menjadi imam, jamaah masjid bubar menolak dipimpin oleh "tukang mabok". 

Jefri sebagai pendakwah mulai dikenal orang secara luas pada tahun 2002 untuk ceramah dan doa dalam acara "Salam Sahur (Salsa)" di TV7, dan dikontrak untuk acara yang sama pada tahun berikutnya.  Pada tahun 2004 ia mengisi acara Tausiah di TPI dan tujuh episode acara "Kumis Remaja" setiap Minggu pagi.

Pada awalnya Jefri sempat berpakaian gamis panjang lengkap dengan sorban, namun menggantinya karena berpikir bahwa segmennya remaja dan tidak cocok untuk pakaian tersebut. Jefri pun populer dengan baju koko nya dan menjadi merek dagang umum sebagai daya jual pedagang untuk mempopulerkan baju tersebut.

Pada tahun 2005 kegiatan ceramahnya mencapai tiga sampai empat kali dalam sehari dan pengajian rutin "I Like Monday" di rumahnya dengan jemaah tetap. Di tahun yang sama ia diminta memberikan ceramah di Istana Negara dimana salah satu penggemarnya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Juga di tahun 2005 Jefri meluncurkan album rohani "Lahir Kembali" yang komersial, kemudian pada tahun 2006 ia meluncurkan album keduanya "Shalawat" dimana ia berduet dengan istrinya Pipik Dian Irawati dalam dua lagu; "Shalawat Badar" dan "Thola`al Badru. Pada tahun 2007 Jefri juga pernah berkolaborasi dalam lmini album Ungu (yang hanya berisi lima lagu) "Para Pencari-Mu" dalam lagu "Surga Hati". 

Pada tahun 2009 ia tampil langsung berduet pada Tabligh Akbar dan Konser Musik Religi Ungu di CilegonJawa Barat yang dihadiri ribuan penonton. ( Antaranews.com:Ustadz Jefri Luncurkan Album Shalawat)

Kewafatan Ust. Uje

Uje meninggal dunia dalam usia 40 tahun pada tanggal 26 April 2013 dalam sebuah kecelakaan tunggal di kawasan Pondok IndahJakarta Selatan, pada pukul 2 waktu setempat. Ia menabrak pohon setelah kehilangan kendali atas Kawasaki ER-6n bernopol B 3590 SGQ yang sedang dikendarai.

 Ia sempat dirujuk ke Rumah Sakit Pondok Indah dan Rumah Sakit Fatmawati, namun nyawanya tidak tertolong. Selanjutnya, jenazah Uje dibawa ke rumah duka di Perum Bukit Mas, Jalan Narmada III, Rempoa, Bintaro, Tangerang Selatan, Ustadz Jeffry dimakamkan di TPU Karet BivakTengsin, Jakarta Pusat setelah sebelumnya disalatkan di Masjid Istiqlal. (www.kompas.com )

6 Tanda-Tanda Kematian Ust. Uje

Ada pun enam pertanda wafatnya Ustad Jefri Al Buchori menjadi misteri yang terungkap setelah beliau meninggal sebenarnya itu merupakan pesan dari Ustad Jefri Al Buchori  untuk mereka orang-orang yang dicintainya  :

Pertama Istri beliau Pipik saat sebelum Ustad Jefri Al Buchori wafat Istri beliau diminta latihan oleh Ustad Jefri Al Buchori memandikan jenazah, saat sang istri menolak dan mencoba meledek Ustad Jefri Al Buchori dengan menanyakan "Siapa yang menjadi modelnya" lalu uje menjawab "Saya". Istri tetap tidak mau dan kembali memberikan kata "Udah kalo gitu kita berdua aja yang jadi modelnya"

Kedua Sang Ibunda Tercinta dari Ustad Jefri Al Buchor, Sebelum meninggal Uje mengatakan kepada beliau  Bahwa Listrik dan air di rumahnya sudah akhir belum dibayar, padahal semua sudah dibayar, ternyata setelah di kaitkan makna terakhir adalah kehidupan dari Ustad Jefri Al Buchori.

Ketiga Ustad Solmed yang merupakan sahabat dekat beliau, empat hari sebelum wafat beliau memberikan cincin bermata hitam, dan peci berwarna putih, sambil berpesan terus lanjutkan dakwah karena perjalanan masih panjang, menurut penuturan ustad solmed beliau setelah diberikan cincin dan peci beliau menangis di pundak Uje, sambil bersenda gurau Ustad Jefri Al Buchori mengatakan tidak boleh menangis.

Keempat Kakak kandung Ustad Jefri Al Buchori, saat bertolak Umroh ke Arab beliau mengaku selalu dibayangi dengan wajah ustad Jefri Al Buchor, setelah mendapat kabar akhirnya kakak kandung dari Ustad Jefri Al Buchori baru sadar bahwa adik tercinta telah perpulang untuk selamanya.

Kelima salah satu sahabat artis perempuan yang mengaku diminta oleh Ustad Jefri Al Buchori, beliau ingin menitipkan anak kepada sang sahabat, meski sebelumnya bingung karena betapa tidak istri dan uje masih ada kok malah mau di titipkan ke sahabatnya, ternyata makna dari menitipkan anak itu sendiri bertanda bahwa beliau bermaksud pamit pergi untuk selamanya.


Keenam Di akun twitternya Uje @jefri_buchori pada tanggal 14 April 2013 beliau menulis "Pada akhirnya. Semua akan menemukan yg namanya titik jenuh. Dan pada saat itu. Kembali adalah yg terbaik. Kembali pada siapa? Kpd "DIA" pastinya. Bismi_KA Allohumma ahya wa amuut. (http://www.becerita.com/2013/04/6-misteri-pertanda-wafatnya-ustad-jefri.html

3 comments:



 
Support : Qosim Ibn Aly | Islamic Defenders Community
Copyright © 2013. Golek Surgo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Aliy Faizal
Proudly powered by Blogger