Friday 30 August 2013

Kobohongan Wahhabi Terbongkar Lagi


Telah maklum bahwa wahhabi adalah sekte yang anti takwil. Semua ayat sifat Alloh harus di pahami secara zhohir. Seperti Wajhulloh, harus di maknai sebagai Wajjah Alloh. Namun kaifnya tidak diketahui. Tidak boleh ditakwil. Orang yang melakukan takwil bukan ahlu sunah. Sebab takwil tidak boleh dinisbatkan kepada ahlu sunah. Begitu kata Bin Baz dalam Majmu’ Fatawa Bin Baz 3/74.

ولا يجوز أن ينسب التأويل إلى أهل السنة
“Takwil tidak boleh dinisbatkan kepada Ahlu sunah.”

Suatu hari saya mengajukan pertanyaan seputar ayat sifat dalam surat Al-Baqoroh: 115 tertera kalimat wajhulloh.  
فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّه
Artinya: “Maka kemanapun kamu menghadap, di situlah Wajah Allah.”

Saya menyuruh wahhabi untuk menjelaskan maksud wajhulloh. Salah seorang wahhabi berakun Fizar Qowi menjawab bahwa yang dimaksud Wajhulloh bukan Alloh yang hadir melainkan “Ilmu Alloh” yang meliputi segala sesuatu.

“Akhi dengan ayat ini aja kita sudah pahami tidak perlu menta'wil, artinya bukan Allah yang hadir akan tetapi Ilmu Allahlah yang meliputi segala-gala-Nya.” Jawabnya.

Berikut screen shotnya:

Ia melarang melakukan takwil namun ia memaknai Wajhulloh sebagai Ilmu Alloh. Mari kita pahami pengertian takwil. Takwil adalah mengalihkan makna zhohir suatu lafal ke makna lain. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca di web saya http://goleksuwargo.blogspot.com/2013/07/pengertian-tafsir-takwil-dan-terjemahan.html

Di atas kita telah mengetahui penjelasan wahhabi bahwa yang dimaksud wajhulloh dalam Al-baqoroh 115 adalah Ilmu Alloh. Wajh dan Ilm adalah dua kata arab yang berbeda. Itu artinya, si Fizar telah mengalihkan makna zhohir wajhulloh. Namun ia tidak menyebutnya sebagai takwil.

Tanggapan saya:

ALLOHUMMA SUBHANAK HADZA BUHTAN AZHIM. MAHA SUCI ENGKAU YA ALLOH UCAPAN FIZAR ADALAH KEDUSTAAN YANG SANGAT BESAR.

Pertama, ia mengatakan bahwa al-baqoroh 115 tidak perlu ditakwil. Ini adalah bohong. Jika memang tidak perlu ditakwil, maka seharusnya kalimat wajhulloh dimaknai secara zhohir. Jadi maknanya adalah Wajjah Alloh. Namun ternyata ia memaknai wajhulloh sebagai ilmu Alloh. Pengalihan makna zhohir wajhulloh menjadi Ilmu Alloh adalah takwil.

Kedua, mengenai hasil takwilnya bahwa yang dimaksud wajhulloh adalah ilmu Alloh. Ini juga kebohongan. Sebab mayoritas ahli tafsir mentakwili wajhulloh dalam Al-Baqoroh 115 sebagai kiblat. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan para ulama ahli tafsir.

Tafsir Jalalain 1/121
{ فَثَمَّ } هناك { وَجْهُ الله } قبلته التي رضيها
Artinya: “… Disana lah Wajhulloh, yaitu kiblat nya yang diridhoi..”

Silahkan lihat screen shotnya:


Tafsir Ibn Katsir 1/391
وقال عكرمة عن ابن عباس: { فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ } قال: قبلة الله أينما توجهت شرقًا أو غربًا
Artinya: Ikrimah berkata dari Ibn Abbas (mengenai Wajhulloh dalam Al-Baqoroh 115) Ibn Abbas berkata: Kiblat Alloh.

Silahkan lihat screen shotnya:

Al-Bidayah Ila Bulughin Nihayah 1/411

ومعنى: {وَجْهُ الله}. أي جهته التي أمرتم باستقبالها. وقيل: معناه فثمَّ قبلة الله.
Artinya: “Adapun makna Wajhulloh adalah arah yang diperintahkan untuk menghadapnya. Ada yang mengatakan makna wajhulloh adalah Kiblat Alloh. Silahkan lihat screen shotnya:

Tafsir Al-Baghowi 1/139

وقال الحسن ومجاهد وقتادة ومقاتل بن حبان: فثم قبلة الله، والوجه والوجهة والجهة القبلة، وقيل: رضا الله تعالى.

Al-Hasan, Mujahid, Qotadah dan Muqotil Bin Hibban berkata (makna Wajhulloh) adalah kiblat Alloh. Wajh, Wajah, dan Jihah bermakna Kiblat. Ada yang mengatakan (makan wajhulloh) adalah Ridho Alloh SWT. Silahkan lihat screen shotnya:

Tafsir Thobari 2/529
حدثنا الحسن قال أخبرنا عبد الرزاق قال، أخبرنا معمر ، عن قتادة في قوله:( فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ ) ، قال: هي القبلة

Dari kotadah mengenai Al-Baqoroh: 115 (Wajhulloh) adalah Kiblat. Silahkan lihat screen shotnya:

Tafsir Ibn Abbas 1/17
فأينما توَلّوا وُجُوهكُم فِي الصَّلَاة إِلَى الْحرم فثم وَجه الله قبْلَة الله
Kemanapun engkau menghadapkan wajahmu dalam sholat menuju tanah harom, maka disanalah wajhulloh (yaitu) Kiblat Alloh. Silahkan lihat screen shotnya:


Tafsir Ibn Abdis Salam 1/96
{ فَثَمَّ } إشارة إلى المكان البعيد . { وَجْهُ ا للَّهِ } قبلته
(Fatsama) menunjukan suatu tempat yang jauh. (Wajhulloh) adalah kiblat Alloh. Silahkan lihat screen shotnya:


Tafsir Al-Wajiz 1/31
وقوله تعالى : { فأينما تولوا } أَيْ : تصرفوا وجوهكم { فثمَّ وجه الله } أَيْ : فهناك قِبلة الله وجهته التي تعبَّدكم الله بالتوجُّه إليها
(Fatsama Wajhulloh) yaitu di sana kiblat Alloh…. Silahkan lihat screen shotnya:



Ad-Dur Al-Mantsur 1/208
وأخرج ابن أبي حاتم عن ابن عباس { فأينما تولوا فثم وجه الله } قال : قبلة الله أينما توجهت شرقا أو غربا . وأخرج ابن أبي شيبة وعبد بن حميد والترمذي والبيهقي في سننه عن مجاهد { فثم وجه الله } قال : قبلة الله ، فأينما كنتم في شرق أو غرب فاستقبلوها .
Ibn Hatim dari Ibn Abbas, ( Faina Tuwallu Fa Tsama Wajhulloh) Ibn Abbas berkata: Kiblat Alloh. Mujahid berkata mengenai Fatsma Wajhulloh. Dia berkata: Kiblat Alloh. Silahkan lihat screen shotnya:

Itu hanya sekedar contoh saja. Jika saya mau, di sini saya akan menukil hasil takwil dari kurun sahabat dan ulama salaf mengenai maksud Wajhulloh dalam Al-Baqoroh: 115. Namun Insya Alloh, saya akan menukil semuanya dalam buku yang sedang saya tulis sekaligus menjelaskan bagaimana metode takwil yang mereka lakukan. Tunggu saja penerbitan buku tersebut.

Mari kita simak kembali penjelasan Wahhabi mengenai wajhulloh dalam Al-Baqoroh: 115. Fizar Qowi menjawab bahwa yang dimaksud wajhulloh adalah “Ilmu Alloh”.

Sangat tampak sekali bahwa ia mengalihkan makna zhohir wajhulloh. Mengalihkan makna zhohir suatu lafal kemakna lain adalah takwil. Akan tetapi wahhabi tidak menyebutnya sebagai takwil. Berbeda jika yang melakukannya orang lain. Maka wahhabi akan menyebutnya sebagai takwil.

Sebagai contoh ketika Asy’ari memaknai istawa dalam Thoha : 5 sebagai isti’la atau istaula (menguasai). Wahhabi menyebutnya sebagai tahrif sebab mengalihkan makna zhohir istawa. Namun jika wahhabi yang mengalihkan makna zhohir suatu lafal, seperti wajhulloh dimakanai Ilmu Alloh, mereka tidak menyebutnya sebagai tahrif.

Contoh lainnya adalah lafal Ain dalam Thoha : 39.
وَلِتُصْنَعَ عَلَى عَيْنِي
“..dan supaya kamu diasuh di bawah Aini”

Lafal عَيْنِي (Aini) secara zhohir bermakna Mataku. Bin Baz mengalihkan makna zhohirnya kemakna lain. Dalam Majmu’ Fatawa Bin Baz 3/65, ia memaknai Aini dalam ayat tersebut sebagai “Ri’ayah” (Menjaga). Namun Bin Baz tidak menyebutnya sebagai tahrif sekalipun ia telah mengalihkan makna zhohir lafal aini ke makna lain.

Contoh lainnya adalah hadits qudsi berikut:
كنت سمعه الذي يسمع
Secara zhohir kalimat سمعه (sam’ahu) menunjukan bahwa Alloh menjadi pendengaran para wali. Namun Bin Baz mengalihkan makna zhohir kalimat tersebut. Dalam Majmu’ Fatawa Bin Baz 3/67, ia memaknai sam’ahu (pendengaran) sebagai taufiquhu (Petunjuk). Akan tetapi Bin Baz tidak menyebutnya sebagai tahrif sekalipun ia telah mengalihkan makna zhohir kepada makna lain.

Masih banyak lagi contoh lainnya yang bisa anda baca dalam kitab Majmu’ Fatawa Bin Baz 3/65-67. Di sini saya hanya menampilkan dua contoh sebagai bukti. Sebab dalam hukum dakwah (Gugatan), dua saksi laki-laki telah cukup sebagai bukti kebenaran kecuali masalah zina.

Dua contoh yang saya berikan di atas telah cukup sebagai bukti kebenaran bahwa Wahhabi adalah sekte plin-plan, tidak konsisten, dan fanatic buta. Mereka menyalahkan orang yang mengalihkan makna zhohir suatu lafal ke makna lain dan menyebutnya sebagai tahrif. Kemudian mereka menuduh orang tersebut sebagai aliran sesat, tidak mengikuti salaf, dan tetek bengek title negative lainnya.

Namun jika pengalihan makna tersebut dilakukan oleh Wahhabi sendiri, maka mereka membolehkannya dan tidak menyebutnya sebagai tahrif.  Wa Ya Subhanalloh. Ajiib. Seperti itukah ajaran Qur’an dan Sunah yang selama ini mereka gembor-gemborkan?

Pertanyaan saya buat wahhabi: Menurut kalian, mengalihkan makna zhohir suatu lafal ke makna lain (takwil), boleh ataukah tidak? Menurut kalian, yang melakukan hal itu termasuk ahlu sunah ataukah bukan?

1 comment:



 
Support : Qosim Ibn Aly | Islamic Defenders Community
Copyright © 2013. Golek Surgo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Aliy Faizal
Proudly powered by Blogger