Dalam kitab Asya’iroh Fi Mizani Ahli Sunah 1/70, salah satu
ulama Wahhabi bernama Faishol Bin Qozar Al-Wahhabi menuduh bahwa Asy’ariyah
lebih mendahulukan akal ketimbang Naql. Kata Faishol:
فيجعلونه الأساس في تقرير مسائل
المعتقد، ويقدمونه على النقل.
Artinya: Mereka (Asya’iroh menjadikan akal sebagai dasar dalam
menetapkan masalah aqidah dan lebih mendahulukan akal ketimbang naql.
Tanggapan saya:
ALLOHUMMA SUBHANAK. HADZA BUHTAN AZHIM. MAHA SUCI ENGKAU YA ALLOH, UCAPAN
WAHABI INI ADALAH KEDUSTAAN YANG SANGAT BESAR.
Wahhabi tidak
pernah mampu menukilkan satupun ucapan ulama Asy’ariyah yang menyatakan bahwa
mereka lebih mendahulukan akal ketimbang nash. Berikut saya nukilkan beberapa
pernyataan Ulama Asy’ariyah.
Salah satu kitab Asy’ariyah yang di pelajari di pondok pesantren di
Indonesia adalah kitab Aqidatul Awam. Dalam kitab Aqidatul Awam yang ditulis
oleh Sayyid Ahmad Marzuqi itu dijelaskan.
وكل ما جاء به الرسول * فحقه التسليم والقبول
Artinya: “setiap hal yang datang dari Rosul, maka berhaq untuk
diterima.”
Berikut
saya nukilkan pernyataan salah satu ulama Asya’iroh, hujatul islam, Imam
Ghozali.
وأهل النظر في هذا العلم يتمسكون اولا بأيات الله تعالى من
القران ثم بأخبار الرسولsثم
بالدلائل العقلية والبراهين القياسية
Artinya:
“Ahli nazhor (nalar/akal) dalam ilmu (aqidah) ini pertama-tama berpegang
dengan ayat-ayat Alloh ta’ala, yakni Al-Qur’an kemudian dengan khobar (hadits)
Rosul SAW selajutnya dengan dalil akal dan argumentasi analog.” (Imam Ghozali,
Ar-Risalah Al-Laduniyah, hlm. 244)
Pertanyaan
buat Wahhabi:
Sebutkan
satu nama saja dari ulama Asya’iroh yang mengatakan bahwa Asy’ariyah lebih
mendahulukan akal ketimbang nash? Jika kalian tidak mampu maka saya tanya, kapan
kalian bertaubat dari menyebarkan kedustaan?
No comments:
Post a Comment