Dalam
sebuah note saya membahas tentang redaksi sholawat yang kata Wahhabi redaksinya
tidak boleh diciptakan sendiri. Dalam note saya menunjukan redaksi sholawat
ciptaan ulama Wahhabi.
Saya
kira dengan menunjukan redaksi sholawat ciptaan ulama wahhabi, masalah ini
sudah beres. Wahhabi akan mengakui kekeliruan mereka selama ini. Namun ternyata
dugaan saya melenceng 360%. Sebab bukannya mengakui kesalahannya, wahhabi
berakun Al Fino justru ngeles
dan mengelak dari fakta. Ia mengatakan bahwa yang dipermasalahkan bukan
redaksinya.
“Sepertinya
yang buat status tidak paham masalahnya. Yang dimasalahkan bukan redaksi
salawatnya ,tapi dalam salawat itu ada terdapat doa kpd nabi..itu yang tidak
boleh.” Katanya.
Demi
melampiaskan kekesalannya karena kebobrokan wahhabi terbongkat, ia melontarkan
kata-kata ketus untuk mengahiri komennya.
“Sakit
hati memang bisa membuat orang jadi sok bodoh.” Pungkasnya.
Berikut
screen shotnya:
Tanggapan
saya:
Perhatikan
ucapan Al Fino “Yang dimasalahkan
bukan redaksi salawatnya”. Ini titik permasalahan yang akan saya bahas dalam
note ini. Bagi wahhabi, tolong pahami titik permasalahan ini agar kalian tidak
ngeles dan mengalihkan persoalan sebagaimana yang biasa kalian lakukan.
Benarkah
wahhabi tidak mempersoalkan redaksi sholawat sebagaimana yang dikatakan oleh Al
Fino? Mari kita buktikan siapa yang tidak memahami permasalahan.
Silahkan
anda kunjungi web milik wahhabi http://ustadzrofii.wordpress.com. Di sana terdapat artikel berjudul “SHOLAWAT YANG BUKAN SHOLAWAT”
karya Ustadz Achmad Rofi’i,
Lc. MM.Pd. Dalam artikel itu dengan jelas ia mempersoalkan penciptaan
redaksi sholawat. Katanya:
“Sholawat yang
kita pelajari adalah bukan wewenang kita untuk mengarang-ngarang sendiri
Redaksi / Kalimat Sholawat tersebut, melainkan itu merupakan wewenang
Rosuulullooh” http://ustadzrofii.wordpress.com/2011/06/11/sholawat-yang-bukan-sholawat/
Berikut screen shotnya:
Selanjutnya,
silahkan anda meluncur ke web wahhabi lainnya http://myquran.org. Di sana terdapat artikel berjudul “SHALAWAT BID'AH BUATAN KAUM SUFI”.
Dalam artikel tersebut, sipenulis mempersoalkan redaksi sholawatnya. Katanya:
“Kita
banyak mendengar lafazh-lafazh bacaan shalawat untuk Nabi Shallallaahu ‘alaihi
wa Salam yang diada-adakan (bid’ah) yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wa Salam , para sahabat, tabi’in, juga tidak oleh para
imam mujtahid. Tetapi semua itu hanyalah buatan sebagian masyayikh (para tuan
guru) di kurun belakangan ini. http://myquran.org/forum/index.php?topic=73382.0
Berikut
screen shotnya:
Lihat
juga di sini http://abdullahissgafa.blogspot.com/2011/08/sejarah-shalawat-badar-ternyata-bidah.html
Kembali
ke laptop. Di atas Al Fino mengatakan
bahwa Yang dimasalahkan bukan redaksi salawatnya. Ia menuduh saya tidak
memahami permasalahan. Ini memberi kesan bahwa saya keliru dalam mengangkat
tema. Namun kata ustad Wahhabi bernama, Achmad Rofi’i, Lc. MM.Pd. yang
bermasalah adalah redaksi sholawatnya.
Siapa
yang tidak memahami permasalahannya? Al-Fino ataukah Achmad Rofi’i,
Lc. MM.Pd? Jawab ya Mas Al-Fino J
Jelas
sekali bahwa wahhabi mempersoalkan redaksi sholawat. Saya tidak salah dalam
mengangkat tema bahwa menurut wahhabi redaksi sholawat tidak boleh di ciptakan
sendiri. Namun ternyata, ulama wahhabi
menciptakan redaksi sholawat. Buktinya, bisa di lihat di web saya http://goleksuwargo.blogspot.com/2013/09/sholawat-bidah-fersi-wahhabi.html
Ahirnya
saya ingin meminjam ucapan mas Al-Fino ketika mengomentari note saya. “Sakit
hati memang bisa membuat orang jadi sok bodoh.” Kata Al-Fino. Kayaknya ucapan
tersebut, lebih tepat di arahkan pada dirinya sendiri. J
No comments:
Post a Comment