Wednesday 19 June 2013

Sikap Kafir Quroisy Terhadap Nabi Muhammad SAW

Penghinaan Quroisy Terhadap Nabi SAW

Setelah melihat bahwa Nabi Muhammad SAW meneruskan misinya serta pembelaan paman beliau, maka selanjutnya orang-orang Quroisy menyakiti Rosul SAW dan menertawakan beliau hususnya ketika beliau pergi untuk sholat.

Rosululloh SAW menerima semua itu dengan lapang dada, sabar, lembut dan penuh ampunan. Adapun orang-orang yang paling keras dalam menyakiti beliau adalah Abu Jahal, Abu Lahab, ‘Uqbah Bin Abi Mu’ith dan Walid Bin Mughiroh. Alloh telah menyiksa mereka yang menertawakan Nabi SAW setelah beliau hijrah ke Madinah. Sebagian mereka ada yang dibunuh dan sebagian yang lain ada yang mati karena sakit.

Penyiksaan Quroisy Terhadap Sahabat Nabi

Setelah orang Qouroisy mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan justru menambah kemuliaan dan kehormatan Nabi SAW maka mereka menghentikan perbuatan mereka. Mereka beralih menyakiti para sahabat Nabi. Terlebih mereka yang lemah yang tidak memiliki penolong.

Maka setiap kabilah menyiksa orang yang masuk islam dari kabilah mereka dengan cara dipenjara, dipukul, dibiarkan kelaparan dan kehausan sehingga sebagian sahabat ada yang samapai tidak bisa duduk dan tidak mengerti apa yang mereka katakana sebab siksaan yang ia terima begitu berat. Sebagain sahabat yang disiksa adalah Bilal Ra. ‘Amar Bin Yasir, saudaranya, ayah dan ibunya serta Khobab Bin Al-Arots.

Tuntutan Quroisy Terhadap Nabi SAW

Ketika orang-orang Quroisy menyadari bahwa penyiksaan yang mereka lakuakan tidak bermanfaat dan justru menambah keimanan dan keyakinan orang-orang islam maka selanjutnya mereka pergi menemui Rosul SAW.

Mereka meminta kepada beliau agar menyembah berhala-berhala mereka kemudian mereka menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Atas kejadian ini maka turunlah surat Al-Kafirun 1-6.

Ketika mereka telah putus asa maka kemudian mereka meminta kepada Nabi Muhammad SAW agar menghilangkan ayat qur’an yang memberatkan mereka yakni ayat-ayat yang menghina berhala-berhala mereka dan ibadah mereka atau menggantinya dengan qur’an yang lain.

Kemudian Alloh menurunkan surat Yunus: 15
قل ما يكون أن أبدل من تلقاء نفسى إن أتبع إلا ما يوحى إلى
Artinya: katakanlah: “tidaklah patut bagiku mengantikannya dari pihak diriku sendiri. Aku tidaklah mengikut kecuali yang diwahyukan kepadaku.”

Hijrah Ke Habasyah (Ethiopia)

Ketika Nabi SAW melihat apa yang dialami oleh para sahabat beliau yakni hinaan dan siksaan maka selanjutnya beliau memerintah mereka agar hijrah ke Habasyah. Maka hijrahlah sahabat Nabi SAW. Mereka terdiri dari 10 laki-laki dan 5 wanita. Diantara sahabat Nabi SAW yang ikut hijrah adalah Usman Bin Affan dan istri beliau; Sayyidah Ruqoyyah Bintu Rosulillah SAW.

Tiga bulan kemudian mereka kembali lagi sebab aklim yang berat dan sedikitnya jumlah mereka. Kejadian itu terjadi pada tahun ke-5 kenabian dan merupakan awal hijrah dalam islam.

Islamnya Hamzah dan Umar

Pada tahun ke-5 setelah kenabian dua lelaki pembesar Quroisy masul islam. Keduanya terkenal sebagai lelaki yang kuat dan pemberani. Dua laki-laki itu adalah Hamzah Ra; paman Nabi SAW dan Umar Bin Khothob Ra; Kholifah Rosyidin yang ke dua.

Sebelum masuk islam, Umar Ra adalah termasuk pembesar golongan yang menentang islam dan termasuk orang yang menyiksa orang-orang islam. Kemudian Alloh memuliakan islam dengan keislaman Umar Ra dan Hamzah Ra. Pada waktu itu umat islam baru berjumlah 51; 40 laki-laki dan 11 wanita.

Pembaikotan Atas Nabi SAW dan Ahlu Bait.
Ketika orang Quroisy mengetahui tersebarnya islam diantara kabilah-kabilah arab maka mereka memiliki rencana untuk membunuh Nabi SAW. Kemudian mereka membaikot Nabi SAW dan keluarga beliau di sebuah tebing.
Mereka mencegah rizki dan sepakat untuk selamanya tidak menerima damai dengan Nabi dan keluarga beliau kecuali jika keluarga Nabi SAW bersedia menyerahkan Nabi SAW untuk dibunuh. Mereka menulis kesepakan itu dalam sebuah sahifah dan menggantungkannya di Ka’bah.  Kejadian itu terjadi pada tahun ke-7 setelah kenabian.

Hijrah Ke Habasyah Yang Ke-2

Setelah Nabi SAW dan kaumnya masuk ke lereng pembaikotan beliau memerintah seluruh umat islam untuk hijrah ke Habasyah. Kemudian hijrahlah 73 laki-laki dan 11 wanita, di antaranya adalah Ja’far Bin Abi Tholib Ra.

Orang-orang islam dari yaman menyusul mereka diantaranya adalah Abu Musa Al-Asy’ari Ra dan keluarga pamannya. Kejadian itu terjadi pada tahun ke-7 setelah kenabian.

Raja Habasyah Masuk Islam.
Ketika orang Quroisy mengetahui bahwa Umat islam hijrah ke Habasyah maka mereka mengutus dua orang dengan membawa beberapa hadiah untuk meminta agar raja Habasyah mengembalikan orang islam yang hijrah itu.

Akan tetapi raja Habasyah menolak permintaan itu setelah mendengarkan penjelasan Ja’far Bin Abi Tholib RA tentang hakikat islam. (saat itu) Ja’far Ra membaca awal surat Maryam. Kemudian dua utusan Quroisy itu kembali tanpa hasil. Sementara raja Habasyah dan pembesar kerajaan serta pendeta Kristen masuk islam pada waktu itu juga (tahun ke 7 kenabian)

Mengenai hal ini Alloh menurunkan surat Al-Ma’idah: 82 Artinya: “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “sesungguhnya kami ini orang nasrani.” Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.”

Setelah masuk islam raja Najasyi meninggal dunia. Rosululloh SAW menyolati janazahnya setelah malaikat Jibril memberi tahu beliau. Ini merupakan asal disyari’atkannya sholat janazah

No comments:

Post a Comment



 
Support : Qosim Ibn Aly | Islamic Defenders Community
Copyright © 2013. Golek Surgo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Aliy Faizal
Proudly powered by Blogger