Wednesday 19 June 2013

Dakwah Secara Terang-Terangan

Dakwah Secara Terang-Terangan.

Dakwah secara rahasia berlangsung selama tiga tahun. Selama itu banyak orang yang menerima dakwah baik dari golongan mulia maupun dari golongan budak. Setelah dakwah secara rahasia, Nabi SAW diperintah untuk berdakwah secara terang-terangan melalaui firman Alloh ta’ala; Al-Hijr: 194.
فاصدع بما تؤمر وأعرض عن المشركين
Artinya: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.

Kemudian Nabi SAW naik ke bukit Shofa dan memanggil-manggil kaumnya. Ketika mereka telah berkumpul, beliau SAW berkata kepada mereka. “Apakah kalian akan membenarkan apa yang saya kabarkan kepada kalian?” Mereka semua menjawab: “Ya. Kami tidak pernah melihat mu berbohong sejak engkau hidup hingga sekarang.” Mendengar jawaban itu kemudian Nabi Saw berkata: “Selamatkanlah diri kalian dari neraka. Aku memberi peringatan kepada kalian akan azab yang pedih.”

Paman beliau; Abu Lahab berkata: “celakahlah engkau wahai Muhammad! Apakah untuk hal ini engkau mengumpulkan kami?” kemudian turunlah surat al-lahab 1-5.
Artinya: Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. Tidak berfaidah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak ia akan masuk kedalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar1. Yang lehernya ada tali dari serabut.

1. Pembawa kayu bakar dalam bahasa arab adalah kiasan bagi penyebar fitnah. Istri Abu Lahab disebut pembawa kayu bakar karena ia selalu menyebarkan fitnah untuk memburuk-burukkan Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin.

Nabi Muhammad SAW Mengumpulkan Keluarganya.

Nabi SAW mengumpulkan keluarga dan kerabatnya ketika turun surat Asy-Syu’aro: 214. Artinya: “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.”
Kemudian beliau menyampaikan risalah Tuhannya. Beliau memberi peringatan kepada mereka akan azab dihari agung yang saat itu harta dan anak tidak bermanfaat. Mendengar apa yang disampaikan oleh Nabi SAW, mereka memberi komentar dengan ucapan lembut kecuali paman beliau, Abu Lahab. Dia sangat memusuhi Nabi SAW.

Abu Lahab menolak ajakan Nabi SAW dengan cara keras. Ia menyuruh orang-orang yang ada disana untuk menangkap Nabi SAW. Namun Abu Tholib membela beliau SAW. Kepada Abu Lahab, ia berkata: “Demi Alloh, selama aku masih hidup aku akan mencegah penangkapan itu.”

Kebencian Orang Quroisy Kepada Nabi SAW.

Kecintaan orang Quroisy kepada Nabi SAW berubah menjadi kebencian. Kedekatan mereka menjadi jauh. Kejujuran Nabi SAW mereka anggap sebagai kebohongan. Perbuatan Nabi SAW mereka tertawakan. Hal itu terjadi sejak Nabi SAW mengajak mereka untuk menyembah Alloh, mencela berhala serta menisbatkan setiap orang yang menyembah berhala pada kesesatan.

Mereka telah meminta paman beliau (Abu Tholib) untuk mencegah perbuatan Nabi SAW yang mencela berhala-berhala mereka dan menyebut orang tua mereka sebagai orang yang sesat. Abu Tholib menolak permintaan mereka dengan cara halus. Sementara Rosul SAW meneruskan misinya untuk menyebarkan agama dan mengiklankan kalimat kebenaran.

Kedatangan Quroisy Kepada Abu Tholib Yang Ke Dua

Ketika orang Quroisy menyaksikan Nabi SAW terus melancarkan misinya dan pembelaan paman beliau, maka mereka pergi menemui Abu Tholib untuk yang ke-dua kalinya. Mereka berkata kepada Abu Tholib: “Kami tidak sabar atas hinaan Muhammad pada ayah-ayah kami, ucapannya yang mengatakan akal kami lemah, celaannya terhadap tuhan-tuhan kami. Maka hendaknya engkau mencegah perbuatan anak saudaramu itu atau engkau mengizinkan kami untuk mencegahnya.
Kemudian Abu Tholib meminta beliu SAW untuk menghentikan dakwahnya karena ia menghawatirkan keselamatannya dari orang Quroisy. Namun Nabi SAW menolak permintaan itu.

Nabi SAW berkata kepada Abu Tholib: “Demi Alloh aku tidak akan meninggalkan urusan ini sehingga Alloh menjadikannya menang atau aku harus mati dibawah urusan ini. Kemudian Abu Tholib berkata: “Pergilah dan ucapkan apa yang kamu sukai. Demi Alloh aku tidak akan menyerahkanmu kepada mereka selamanya.

Kedatangan Quroisy Kepada Abu Tholib Yang Ke-Tiga

Ketika orang Quroisy meyaksikan bahw aAbu Tholib tidak mencegah perbuatan anak saudaranya (Nabi Muhammad SAW) maka mereka mendatanginya bersama Umaroh Bin Walid. Mereka berkata kepada Abu Tholib: “Ambilah pemuda ini sebagai anakmu dan serahkan anak saudaramu kepada kami untuk kami bunuh.


Abu Tholib berkata kepada mereka: “Alangkah buruknya apa yang kalian tuntut. Apakah kalian memberikan anak kalian agar aku mengasuhnya kemudian aku memberikan anak ku untuk kalian bunuh? Mereka kembali tanpa hasil. Rosul SAW senantiasa melancarkan misi beliau dalam menyebarkan agama sedangkan Abu Tholib membela beliau.

No comments:

Post a Comment



 
Support : Qosim Ibn Aly | Islamic Defenders Community
Copyright © 2013. Golek Surgo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Aliy Faizal
Proudly powered by Blogger