Biasanya
setelah makan daging ada sisi makanan yang menempel disela-sela gigi. Bagaimana
jika sisa daging itu tertelan, apakah puasanya batal?
Jawab:
Puasanya
tidak batal sebagaimana yang dijelaskan dalam Nihayatuz Zain Juz 1 hlm 188,
sebagai berikut:
ولو بقي بين أسنانه شيء من أثر طعام وعجز عن
تمييزه ومجه فسبق مع ريقه إلى جوفه بغير اختياره لا يضر
Artinya: Seandainya di sela-sela gigi terdapat sisa-sisa
makanan yang sulit dipisahkan atau di keluarkan kemudian sisa makanan tersebut
masuk perut bersama air ludah tanpa disengaja, maka hal ini tidak membahayakan
(Membatalkan) puasa.
Keterangan senada juga dijelaskan oleh Syekh Syarobini dalam kitab
Iqna’ Juz 1 hlm 237, sebagai berikut:
ولو بقي طعام بين أسنانه فجرى به ريقه من غير قصد لم يفطر إن عجز عن تمييزه ومجه لأنه معذور
Terjemahan bebasnya: seandainya ada sisa makanan diantara gigi
seseorang kemudian air ludahnya mengalir bersama sisa makanan tersebut (hingga
masuk perut) tanpa disengaja (menelannya) maka puasanya tidak batal manakala ia
tidak mampu membedakan dan mengeluarkannya sebab hal itu termasuk uzur.
Keterangan senada juga bisa dibaca dalam kitab Al-Hawi Al-Kabir,
Juz 3 hlm, 902, Al-Hawi Fi Fiqhisy Syafi’I Juz 3 hlm 418, Sirojul Wahab, Juz 1
Hlm, 140, Al_Fatawa Al-Fiqhiyah Al-Kubro, Juz 2 hlm 77, Majmu’ Syarah Muhadzab,
Juz 6 hlm 320.
Namun jika hal itu dilakukan dengan sengaja, dan dimungkinkan
untuk mengeluarkan sisa makanan tersebut, maka menelan sisa makanan yang
menempel di antara gigi membatalkan puasa sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam
Syafi’I dalam kitab Al-Umm, Juz 2 hlm 96.
نُفَطِّرُهُ بِمَا بين أَسْنَانِهِ إذَا كان يَقْدِرُ على طَرْحِهِ
Terjemahan bebasnya: Sisa makanan yang berada di antara gigi
seseorang dapat membatalkan puasa apabila ia kuasa untuk mengeluarkannya.
Keterangan senada juga dapat ditemukan dalam kitab Al_Hawi
Al-Kabir Karya Imam Rofi’I Juz 4 hlm 135. Wallohu a’lam.
No comments:
Post a Comment