Kehidupan
Ust. Uje
Jefri,
lahir di Jakarta adalah
anak ketiga dari Ayah, Ismail Modal (alm) dan Ibu, Tatu Mulyana. Berdasarkan
wawancaranya dengan Gatra, masa kecilnya dihabiskan di daerah Pangeran
Jayakarta dimana lingkungan sekitarnya terdapat banyak bar dan diskotek. Jefri
tidak pernah merasakan kelas 4 sekolah dasar karena pada saat bersekolah di SD
07 Karang Anyar, ia lompat kelas dari kelas 3 ke kelas 5.
Sejak kecil ia telah
menunjukkan ketertarikan pada mata pelajaran agama dan kesenian. Setamat
SD, Jefri dan kedua kakaknya bersekolah di Pesantren modern di Daar el Qolam Gintung, Balaraja, Tangerang namun
ia hanya mengikuti pendidikan selama empat tahun dari enam tahun syarat lulus dan
pindah sekolah ke Madrasah Aliyah karena perilaku yang tidak
terpuji. Sejak kecil Jefri telah menunjukkan bakat untuk tampil dengan
meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) hingga tingkat provinsi.
Masa
mudanya kerap diidentikkan dengan narkoba, disko,
dan bermain bola bilyar. "Gue itu dulu dutanya setan di
dunia" - pengakuannya pada saat wawancara. Selepas Madrasah
(setingkat SMA) ia melanjutkan pada akademi Broadcasting di
Rawamangun, Jakarta - namun tidak selesai kuliah dikarenakan lebih mementingkan
bermain bilyar.
Sebagai pecandu narkoba, Jefri
bertemu dengan Pipik Dian Irawati yang dikenal sebagai model gadis sampul
majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah dan
menikah siri pada 7 September 1999. Pernikahan ini
kemudian diresmikan di Semarang dua bulan kemudian. Pasangan ini dikaruniai
tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla
Azuhro. ( Arsip
Gatra: Hitam-Putih Ustad Jeffry)
Karir
Ust. Uje
Karier
sebagai aktor bermula dari kegemaran Jefri menyambangi Institut Kesenian Jakarta dan
mengikuti hingga menggantikan pemain sinetron yang sedang latihan, sampai
akhirnya mengikuti pemilihan pemain dan mendapat peran. Ia juga menjadi
penari di sebuah kelab malam. Pada tahun 1991 Jefri mendapatkan peran pada
sinetron Pendekar Halilintar di TVRI, dan pada tahun
1991 terpilih sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron
Remaja Sayap Patah yang
ditayangkan TVRI.
Sementara karier di bidang dakwahnya dimulai
pada tahun 2000 saat
menggantikan kakaknya yang menjadi imam di sebuah masjid di Singapura. Pekerjaan
kakaknya untuk memberikan khotbah di masjid-masjid dekat rumah di wilayah Pangeran Jayakarta, Jakarta diberikan
pada Jefri. Pertama kali menerima honor dari pekerjaan mendakwah berasal
dari sebuah masjid di bilangan Mangga Dua sebesar 35 ribu
rupiah. Pada satu kesempatan saat menjadi imam, jamaah masjid bubar menolak
dipimpin oleh "tukang
mabok".
Jefri
sebagai pendakwah mulai dikenal orang secara luas pada tahun 2002 untuk ceramah
dan doa dalam acara "Salam Sahur (Salsa)"
di TV7, dan
dikontrak untuk acara yang sama pada tahun berikutnya. Pada tahun
2004 ia mengisi acara Tausiah di TPI dan tujuh episode acara "Kumis Remaja" setiap
Minggu pagi.
Pada
awalnya Jefri sempat berpakaian gamis panjang lengkap dengan sorban, namun menggantinya karena
berpikir bahwa segmennya remaja dan tidak cocok untuk pakaian tersebut. Jefri
pun populer dengan baju koko nya dan menjadi
merek dagang umum sebagai daya jual pedagang untuk mempopulerkan baju tersebut.
Pada
tahun 2005 kegiatan ceramahnya mencapai tiga sampai empat kali dalam sehari dan
pengajian rutin "I Like Monday" di rumahnya dengan jemaah tetap. Di
tahun yang sama ia diminta memberikan ceramah di Istana
Negara dimana salah satu penggemarnya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Juga
di tahun 2005 Jefri meluncurkan album rohani "Lahir Kembali" yang
komersial, kemudian pada tahun 2006 ia meluncurkan album keduanya
"Shalawat" dimana ia berduet dengan istrinya Pipik Dian Irawati dalam
dua lagu; "Shalawat Badar" dan "Thola`al Badru. Pada tahun
2007 Jefri juga pernah berkolaborasi dalam lmini album Ungu (yang
hanya berisi lima lagu) "Para Pencari-Mu" dalam lagu "Surga
Hati".
Pada tahun 2009 ia tampil langsung berduet pada Tabligh Akbar dan
Konser Musik Religi Ungu di Cilegon, Jawa Barat yang
dihadiri ribuan penonton. ( Antaranews.com:Ustadz
Jefri Luncurkan Album Shalawat)
Kewafatan
Ust. Uje
Uje
meninggal dunia dalam usia 40 tahun pada tanggal 26 April 2013 dalam sebuah
kecelakaan tunggal di kawasan Pondok
Indah, Jakarta Selatan, pada pukul 2 waktu setempat. Ia
menabrak pohon setelah kehilangan kendali atas Kawasaki ER-6n bernopol B 3590
SGQ yang sedang dikendarai.
Ia sempat dirujuk ke Rumah Sakit Pondok Indah dan Rumah
Sakit Fatmawati, namun nyawanya tidak tertolong. Selanjutnya, jenazah Uje
dibawa ke rumah duka di Perum Bukit Mas, Jalan Narmada III, Rempoa, Bintaro,
Tangerang Selatan, Ustadz Jeffry dimakamkan di TPU Karet Bivak, Tengsin, Jakarta Pusat
setelah sebelumnya disalatkan di Masjid
Istiqlal. (www.kompas.com )
6 Tanda-Tanda
Kematian Ust. Uje
Ada
pun enam pertanda wafatnya Ustad Jefri Al Buchori menjadi misteri yang
terungkap setelah beliau meninggal sebenarnya itu merupakan pesan dari Ustad
Jefri Al Buchori untuk mereka orang-orang yang dicintainya :
Pertama
Istri beliau Pipik saat sebelum Ustad Jefri Al Buchori wafat Istri beliau
diminta latihan oleh Ustad Jefri Al Buchori memandikan jenazah, saat sang istri
menolak dan mencoba meledek Ustad Jefri Al Buchori dengan menanyakan
"Siapa yang menjadi modelnya" lalu uje menjawab "Saya".
Istri tetap tidak mau dan kembali memberikan kata "Udah kalo gitu kita
berdua aja yang jadi modelnya"
Kedua
Sang Ibunda Tercinta dari Ustad Jefri Al Buchor, Sebelum meninggal Uje
mengatakan kepada beliau Bahwa Listrik dan air di rumahnya sudah akhir
belum dibayar, padahal semua sudah dibayar, ternyata setelah di kaitkan makna
terakhir adalah kehidupan dari Ustad Jefri Al Buchori.
Ketiga
Ustad Solmed yang merupakan sahabat dekat beliau, empat hari sebelum wafat
beliau memberikan cincin bermata hitam, dan peci berwarna putih, sambil
berpesan terus lanjutkan dakwah karena perjalanan masih panjang, menurut
penuturan ustad solmed beliau setelah diberikan cincin dan peci beliau menangis
di pundak Uje, sambil bersenda gurau Ustad Jefri Al Buchori mengatakan tidak
boleh menangis.
Keempat
Kakak kandung Ustad Jefri Al Buchori, saat bertolak Umroh ke Arab beliau
mengaku selalu dibayangi dengan wajah ustad Jefri Al Buchor, setelah mendapat
kabar akhirnya kakak kandung dari Ustad Jefri Al Buchori baru sadar bahwa adik
tercinta telah perpulang untuk selamanya.
Kelima
salah satu sahabat artis perempuan yang mengaku diminta oleh Ustad Jefri Al
Buchori, beliau ingin menitipkan anak kepada sang sahabat, meski sebelumnya
bingung karena betapa tidak istri dan uje masih ada kok malah mau di titipkan
ke sahabatnya, ternyata makna dari menitipkan anak itu sendiri bertanda bahwa
beliau bermaksud pamit pergi untuk selamanya.
Keenam
Di akun twitternya Uje @jefri_buchori pada tanggal 14 April 2013
beliau menulis "Pada akhirnya. Semua akan menemukan yg namanya titik
jenuh. Dan pada saat itu. Kembali adalah yg terbaik. Kembali pada siapa? Kpd "DIA" pastinya. Bismi_KA
Allohumma ahya wa amuut. (http://www.becerita.com/2013/04/6-misteri-pertanda-wafatnya-ustad-jefri.html)
suka....
ReplyDeletesuka...
ReplyDeleteشكرا
ReplyDelete