Lentera semakin memadam dan akan aku curi satu cahaya darimu
Aku simpan dan kukunci dalam peti jiwa
Tersembunyi hingga tak ada yang tahu kecuali engkau dan aku
Kala kilau mentari bersapa pada pagi dimana embun sedang bangunkan
aku
Dan tetap akan aku simpan cahaya yang semalam aku curi darimu
Menerangi langkah mendetak hari-hariku
Harapan mungkin ada menanti di ujung senja kan tiba nanti
Sambutku mesra pada sunyi seketika angin bawakan salamku untukmu
Hingga membayang sedikit samar aku lihat binar mata bercahaya di
mimpiku
Tak meragu kau semakin erat genggam jemariku
Peluk hangatpun kudekap tubuhmu Seakan tak lagi ada belenggu
penjara nurani
Ibarat adam dan hawa merajut damai di surga
Tersentak aku pun sadar oleh ricuh burung dengan pagi berulang kali
Ternyata itu mimpiku ….
Hanya mimpiku di setiap malam membuai merayuku
Wahai gadis hayalanku….
Tahukah kamu tentang cerita hatiku
Cerita yang selalu bersambung di mimpi dan hayalku
Inginku saksikan tak hanya dalam imajinasiku Tapi dalam gerak bahasa
jiwaku
Wahai gadis mimpiku ….
Manjakan terus hatiku dengan senyum disetiap kali kau datang dalam
benak
Biarkan saja keindahanmu bersajak di barisan bait hayalku
Menghayutkan aku merasa itu nyata
Padahal ….
Itu hanya pikiran yang bicara pada jiwa yang mengharap
No comments:
Post a Comment