Monday 3 February 2014

Kesalahan Fatal Di Balik Buku Harun Yahya? (Inilah Jawabannya)


Memang manusia merupakan tempat salah dan lupa. Karenanya mereka selalu melakukan kesalahan. 

Namun yang paling fatal adalah ketika seseorang menganggap orang lain melakukan kesalahan padahal ia sendiri yang melakukan kesalahan. Hal inilah yang terjadi pada Abu Hudzaifah al-Atsari (Wahhabi) yang mengkritik Harun Yahya (Islam).

Dalam sebuah artikel berjudul “Beberapa Kesalahan Fatal Di Dalam Buku Harun Yahya”,  Abu Hudzaifah mengklaim bahwa pemahaman aqidah Harun Yahya dalam buku berjudul EVOLUTION DECEIT (Keruntuhan Teori Evolusi) mengalami kesalahan fatal. 



















Namun sayangnya, Abu Hudzaifah melakukan kepicikan dalam melakukan kritik. Kepicikan yang ia lakukan adalah ia menjadikan pemahaman wahhabi sebagai standar kebenaran. Kepicikan ini menjadikan ia melakukan kesalahan fatal sebab tanpa ia sadari ia telah menentang Al-quran.

Para recehan wahhabi yang selalu ngaku-ngaku tidak mau taqlid, ternyata mereka beramai-ramai mengikuti (taqlid) pada Abu Hudzaifah. Kontan, artikel yang sama sekali tidak ilmiyah itu di copas oleh para muqolid buta wahhabi. Berikut kesalahan fatal Abu Hudzaifah yang berakibat penentangan terhadap Al-Quran.

Dalam artikelnya ia menukil ucapan Harun Yahya, sbb:
“Consequently it is impossible to conceive Allah as a separate being outside this whole mass of matter (i.e the world) Allah is surely “everywhere” and encompasses all. (EVOLUTION DECEIT hal. 189)

Artinya : “Maka dari itu, merupakan suatu hal yang mustahil untuk memahami Allah sebagai suatu Dzat yang terpisah dari keseluruhan massa partikel/materi (yaitu dunia), Allah secara pasti “berada di mana-mana” dan meliputi segala sesuatu.”

Menanggapi ucapan tersebut, Abu Hudzaifah memberi komentar, begini:
“Perkataan ini jelas-jelas perkataan kaum shufiyah, bahkan menyimpan pemahaman konsep Wihdatul Wujud. Pemahaman ini jelas-jelas suatu kekeliruan yang nyata dan fatal yang setiap muslim dan mukmin harus baro’ (berlepas diri) darinya.”

Tanggapan saya:
Apa yang dikatakan oleh Harun Yahya bukanlah perkataan kaum shufiyah atau konsep wahdatul wujud. Itu adalah pernyataan Al-Quran. Al-Quran mengatakan bahwa Alloh berada di mana-mana dan meliputi segala sesuatu.

Harun Yahya berkata: Allah is surely “everywhere” (Alloh berada di mana-mana). Ucapan ini sesuai dengan firman Alloh dalam Al-Baqoroh: 115.
فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ
Artinya: “… maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah…”

Al-Quran juga menyatakan bahwa Alloh bersama kita di manapun kita berada. Bukankah ini menunjukan bahwa Alloh ada di mana-mana? Al-Hadid : 4
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ

Harun Yahya berkata: and encompasses all. (Alloh melimputi segala sesuatu). Ucapan ini sesuai dengan firman Alloh dalam An-Nisa’ 126 dan Fushilat : 54.
An-Nisa: 126
وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيطًا
Artinya: “… dan Allah Maha Meliputi segala sesuatu…”

Fushilat: 54
أَلَا إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُحِيطٌ
Artinya: “…Ingatlah bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu.”

Pada permulaan halaman 190 Harun Yahya berkata: “That is, we cannot perceive Allah’s existence with our eyes, but Allah has thoroughly encompassed our inside, outside, looks and thoughts….”
Artinya : “Oleh karena itulah, kita tidak dapat membayangkan keberadaan Allah dengan mata kita, namun Allah benar-benar sepenuhnya meliputi bagian luar, bagian dalam, pengelihatan, pemikiran…”

Menanggapi ucapan tersebut, Abu Hudzaifah memberi komentar, begini:
“Ucapan ini adalah ucapan yang keliru dan bathil. Ini adalah pemahaman filsafat shufiyah jahmiyah mu’tazilah.”

Tanggapan saya :
Ucapan Harun Yahya bukan pemahaman filsafat shufiyah jahmiyah mu’tazilah sebagaimana anggapan ustadz wahhabi ini. Sebaliknya ucapan itu sesuai dengan firman Alloh dalam al-quran.

Harun Yahya berkata: “kita tidak dapat membayangkan keberadaan Allah dengan mata kita..” Ucapan ini sesuai dengan firman Alloh dalam Al-An’am : 103
لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ
Artinya: “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat penglihatan..”

Harun Yahya berkata: “Allah benar-benar sepenuhnya meliputi bagian luar, bagian dalam, pengelihatan, pemikiran…” Ucapan ini sesuai dengan An-Nisa : 126 dan Fushilat 54 sebagaimana yang tadi saya sebutkan.

Al-quran juga menyatakan bahwa Alloh meliputi orang-orang kafir. Al-Baqoroh : 19
وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ

Al-Quran juga menyatakan bahwa Alloh juga meliputi perbuatan orang-orang kafir. Hud : 92
إِنَّ رَبِّي بِمَا تَعْمَلُونَ مُحِيطٌ

Sebagaimana yang telah tampak secara nyata bahwa ucapan Harun Yahya telah sesuai dengan Zohir ayat-ayat Qur’an. Dengan demikian maka jelas komentar Abu Hudzaifah adalah keliru, salah, dan batil sebab komentarnya menentang pernyataan Al-Qur’an. Wallohu a’lam.

No comments:

Post a Comment



 
Support : Qosim Ibn Aly | Islamic Defenders Community
Copyright © 2013. Golek Surgo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Aliy Faizal
Proudly powered by Blogger