Saturday 1 June 2013

Hikmah Di Syari'atkannya Do'a

Berkali-kali Allah ta'ala dalam al-Qur'an menyeru kepada hambaNya untuk berdo'a kepadaNya. Tidak hanya itu, Dia Azza wa Jalla juga memberi kepastian akan memperkenankan do'a setiap hambaNya apabila mau berdo'a. 

Firman -Nya:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ (البقرة/2: 186)

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka , bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi  dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (TQS. Al-Baqarah/2: 186).

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ (غافر/40: 60)

Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku  akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (TQS. Ghafir/40: 60)
           
Allah ta'ala juga membimbing hambaNya dalam berdo'a. FirmanNya:
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ (الأعراف/7: 55)


Artinya: “Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (TQS. Al-A'raf/7: 55).

فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ (غافر/40: 14)

Artinya: “Maka berdo'alah kepada (sembahlah) Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, (TQS. Ghafir/40: 14)

Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam juga menuntun umat beliau untuk selalu berdo'a dan menunjukkan keutamaan do'a.
قالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ الدُّعَاءَ هُوَ الْعِبَادَةُ ثم قرأ : ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ (رواه الترمذي والحاكم)
Artinya: Sesungguhnya do'a adalah ibadah. Kemudian beliau membaca:  "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. (HR. Imam Tirmidzi dan Hakim).

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنَ الدُّعَاءِ (رواه الترمذي و الحاكم)
           
Artinya: Dari sahabat Abi Hurairah (semoga Allah meridhainya) sesungguhnya Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tidak ada sesuatu yang lebih mulia dalam pandangan Allah selain do'a. (HR. Imam Tirmidzi dan Hakim).

Tahukah anda mengapa Allah ta'ala dan Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam menyeru sedemikian rupa?
Hikmah yang dapat diambil (selain dari do'a sebagai ibadah tersendiri) adalah karena do'a merupakan tali penghubung yang paling kuat antara seorang hamba dengan Rabbnya. Dengan do'a seorang hamba akan selalu ingat kepada Rabbnya dalam keadaan dan situasi bagaimanapun. Dalam keadaan gembira ia akan bersyukur seraya berdo'a dengan do'a syukur, ia ingat Rabbnya.

Begitu juga ketika dalam keadaan susah, ia akan berdo'a agar terlepas dari kesusahan yang menimpanya, ia ingat Rabbnya. Ketika membutuhkan sesuatu ia akan berdo'a agar mendapatkan sesuatu yang ia butuhkan, dengan do'a ini ia ingat kepada Rabbnya dan begitu seterusnya. Hingga ia tidak akan terjerembab pada dosa terbesar, syirik, dengan meminta kepada selain  Rabbnya, Allah ta'ala.

Dengan do'a, Allah ta'ala mengikat hambaNya untuk selalu ingat kepadaNya. Dalam sehari-semalam Allah ta'ala mewajibkan kepada semua hambaNya untuk mejalankan shalat lima waktu, di dalamnya berisi rangkaian gerakan yang diisi dengan do'a.

Disamping  shalat lima waktu, Dia ta'ala membuka peluang lebar-lebar kepada hambaNya untuk menjalankan shalat-shalat sunnah yang bisa dikerjakan pada banyak waktu dengan hitungan rakaat yang tak dibatasi, semua itu agar hambaNya selalu ingat kepada Tuhannya, Allah Azza wa Jalla.

Di luar shalat, Allah ta'ala lewat RasulNya memberikan berbagai macam dan jenis do'a. Ketika bangun tidur atau menjelang tidur, ketika masuk pagi hari atau kala menjelang malam hari, ketika mau makan atau minum, dan lain sebagainya, Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam memberi tuntunan dalam berdo'a. 

Inilah hikmah terbesar dari disyariatkannya do'a. Darisinilah kala Allah ta'ala memerintahkan berdo'a dan ia berjanji akan memperkenankan do'a yang dipanjatkan setiap hambaNya.
اُدْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ (غافر/40: 60)
Artinya: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu". (TQS. Ghafir/40: 60)

Ketahuilah bahwa Dia berjanji, dan Dia tidak akan memungkiri janjiNya[1].

Firman Allah ini juga mengandung hikmah tersembunyi dari disyariatkannya do'a, yaitu olehnya Dia memperkenankan do'a tersebut. Ketahuilah bahwa setiap do'a pasti diperkenankan olehNya akan tetapi adakalanya Allah menyegerakannya di dunia dan adakalanya Allah menyimpannya.

Tatkala do'a tidak diperkenankan oleh Allah di dunia, maka ketahuilah bahwa Dia menyimpan do'a tersebut untuk hambaNya kelak pada saat dia lebih membutuhkan tumpukan-tumpukan amal shaleh untuk tibangan amal baiknya. Yaitu pada hari hisab. Sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu 'alahi wa sallam:

«مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُوْ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيْهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيْعَةُ رَحِمٍ, إِلاَّ أَعْطَاهُ اللهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثِ خِصَالٍ: إِمَّا أَنْ يُعَجِّلَ لَهُ دَعْوَتَهُ, وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي اْلآخِرَةِ, وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوْءِ مِثْلَهَا» قَالُوْا: إِذاً نُكْثِرُ ؟ قال: «اللهُ أَكْثَرُ», (رواه احمد والبزار وأبو يعلى بأسانيد جيدة والحاكم وقال صحيح الإسناد)


Artinya: "Tidak ada dari seorang muslim yang berdo'a kepada Allah Azza wa  Jalla dengan sebuah do'a yang bukan dosa atau memutus tali persaudaraan, kecuali Allah akan memberinya satu diantara tiga perkara: Adakalanya Allah memberi apa yang ia minta, adakalanya Allah menyimpan do'a tersebut untuknya kelak di akhirat, dan adakalanya Allah memalingkan kejelekan darinya". (HR. Imam Ahmad, Bazzar, Abu Ya'la, dengan sanad-sanad yang bagus, dan Imam Hakim, dan dia berkata: sanadnya sahih)




[1] Mujabud da'wah: 5-6. Dengan penambahan dan pengurangan.

No comments:

Post a Comment



 
Support : Qosim Ibn Aly | Islamic Defenders Community
Copyright © 2013. Golek Surgo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Aliy Faizal
Proudly powered by Blogger