Fotho Pendiri Wahabi (Tengah) |
Kemudian
pada tahun 1125 H / 1713 M, dia terpengaruh oleh seorang
orientalis Inggris bernama Mr. Hempher yang bekerja sebagai mata-mata
Inggris di Timur Tengah. Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris
untuk menyebarkan ajaran barunya.
Inggris
memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkan agama baru di
tengah umat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha’i. Bahkan Muhammad bin
Abdul Wahab ini juga termasuk dalam target program kerja
kaum kolonial dengan alirannya Wahabi.
Pada
satu kesempatan seseorang bertanya pada Muhammad bin Abdul Wahab,
Berapa banyak Allah membebaskan orang dari neraka pada bulan
Ramadhan?? Dengan segera dia menjawab, “Setiap malam
Allah membebaskan 100 ribu orang, dan di akhir malam Ramadhan Allah
membebaskan sebanyak hitungan orang yang telah dibebaskan dari awal
sampai akhir Ramadhan”
Lelaki
itu bertanya lagi “Kalau begitu pengikutmu tidak mencapai satu persen
pun dari jumlah tersebut, lalu siapakah kaum muslimin yang
dibebaskan Allah tersebut? Dari manakah jumlah sebanyak itu?
Sedangkan engkau membatasi bahwa hanya pengikutmu saja yang muslim. Mendengar jawaban itu Ibn Abdil Wahab pun terdiam seribu
bahasa. Sumber http://kabarislam.wordpress.com/2012/12/21/sejarah-wahabi-dan-muhammad-bin-abdul-wahhab/
Syaikh
Sulaiman ibnu Abdil Wahhab an-Najdi yakni saudara kandung Syaikh Muhammad ibnu
Abdil Wahhab an- Najdi, tentu lebih tau tentang saudaranya tersebut dan menulis
dua kitab tentangnya yaitu “As-Shawa’iqul Ilahiyah fi Raddi ‘ala Wahhabiyah”
dan “Fashlul Khithab fi Raddi ‘ala Muhammad bin Abdil Wahhab”.
Syaikh
Sulaiman ini termasuk Ulama di masa itu, beliau mengatakan : “Sekarang,
orang-orang telah ditimpa bala’ (bencana) dengan seorang yang mengaitkan
dirinya dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, mempelajari ilmu tanpa menghiraukan
siapapun yang menyelisihinya. Siapa yang menyelisihinya adalah kafir
menurutnya, sementara ia tidak memiliki satu syarat pun dari syarat-syarat
Ijtihad bahkan sepersepuluh syaratnya pun tidak ia miliki, tapi ajarannya
diterima oleh orang bodoh”.
Lebih
lanjut Syakh Sulaiman ibnu Abdil Wahhab membeberkan semua kebodohan saudara nya
yang sangat ia khawatirkan itu, beliau berkata :
bahwa
saudara nya itu cuma belajar sedikit ilmu agama dari beberapa gurunya termasuk
ayahnya sendiri, dia gemar membaca kisah para pengaku kenabian, seperti
Musailamah al-Kazzab, Sujah, Aswad al-’Ansi dan Thulaihah al-Asdi. Sejak ia
belajar telah tampak gelagat penyimpangan besar, sehingga ayahnya dan para
gurunya mengingatkan masyarakat akan bahaya penyimpangan Ibnu Abdil Wahhab.
Mereka bertutur, “Anak ini akan tersesat dan akan menyesatkan banyak orang yang
Allah sengsarakan dan jauhkan dari rahmat-Nya”.
Saat
ini ada usaha dari kalangan wahabi untuk menolak sebutan wahabi bagi mereka. Mereka
tidak mau disebut sebagai wahabi. Mereka mengaku sebagai salafi bahkan salah
satu ustad wahabi bernama Firanda membuat nama baru untuk wahabi yaitu ahlu
sunah salafi.
Namun sayang,
penolakan tersebut terbantahkan oleh ulama wahabi sendiri, yaitu Bin baz. Dalam kitab Fatawa Nur ‘ala
al-darb pada soal yang ke 6 dia berkata sebagai berikut :
س 6 – يقول السائل: فضيلة الشيخ، يسمي بعض الناس عندنا العلماء في
المملكة العربية السعودية بالوهابية فهل ترضون بهذه التسمية؟ وما هو الرد على من
يسميكم بهذا الاسم؟
Artinya: “Soal ke 6 – Seseorang
bertanya kepada Syaikh : Sebagian manusia menamakan Ulama-Ulama di Arab Saudi
dengan nama Wahabi, adakah antum ridho dengan nama tersebut ? dan apa jawaban
untuk mereka yang menamakan antum dengan nama tersebut ?”
Syaikh Ibnu Baz menjawab sebagai
berikut:
الجواب: هذا لقب مشهور لعلماء التوحيد علماء نجد
ينسبونهم إلى الشيخ الإمام محمد بن عبد الوهاب رحمة الله عليه
Artinya: “Jawab : Penamaan
tersebut masyhur untuk Ulama Tauhid yakni Ulama Nejed [Najd], mereka
menisbahkan para Ulama tersebut kepada Syaikh Muhammad ibnu Abdil Wahhab”.
Bahkan Ibnu Baz memuji nama
tersebut, ia berkata:
فهو لقب شريف عظيم
Artinya: “Dianya (Wahhabiyah)
adalah panggilan yang sangat mulia dan sangat agung.”
Jadi
saya kira wahabi tidak perlu lagi menolak disebut sebagai Wahabi.
No comments:
Post a Comment