Thursday 13 February 2014

MAKSUD SEBENARNYA DARI SYAIKH BIN BAZZ MENGENAI ISTILAH “WAHHABIY” MENYINGKAP TADLIS QOSIM IBN ALY?


Sebagaimana yang sama-sama kita ketahui, orang-orang wahhabi paling enggan disebut sebagai wahhabi. Mereka menganggap bahwa sebutan wahhabi adalah sebuah celaan. Karenanya mereka menolak disebut sebagai wahhabi.
Menanggapi fakta tersebut, saya menukil ucapan salah seorang ulama wahhabi bernama Bin Baz yang tertera dalam kitab “Fatawa Nur Aladdarob”. Pada soal nomor 6 terdapat pertanyaan mengenai penyebutan wahhabi untuk ulama Najd.
Saat menjawab pertanyaan itu, Bin Baz tidak mengingkari bahwa Wahhabi memang aliran yang dinisbatkan kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab. Dia hanya menjelaskan misi dan perjalanan dakwah Muhammad Bin Abdul Wahhab. Kemudian Bin Baz menyatakan bahwa penamaan wahhabi adalah penamaan yang mulia dan tidak ada yang mengingkarinya.
Berikut screen shot ucapan saya:
Point dari ucapan saya adalah Bin Baz mengakui bahwa Wahhabi adalah nama yang dinisbatkan kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab. Dia juga mengakui bahwa nama wahhabi adalah gelar yang mulia.
Menanggapi ucapan tersebut, Wahhabi menulis artikel bantahan berjudul “MAKSUD SEBENARNYA DARI SYAIKH BIN BAZZ MENGENAI ISTILAH “WAHHABIY” , MENYINGKAP TADLIS QOSIM IBN ALY”
Setelah saya baca berulang kali, saya menyimpulkan bahwa subtansi artikel itu ada dua point, yaitu fitnah dan tadlis (pengkaburan).

1. Fitnah Wahhabi
Fitnah yang dilakukan oleh wahhabi dalam bantah itu ada tiga, yaitu:
a. Wahhabi menfitnah saya telah memproklamirkan diri sebagai ustadz.
b. Wahhabi menfitnah saya telah melakukan tadlis atas ucapan Bin Baz.
c. Wahhabi menfitnah saya fanatic dan menjelek-jelekan ulama.

Tanggapan Saya:
ALLOHUMMA SUBHANAK, HADZA BUHTAN AZHIM. Maha Suci Engkau Ya Alloh, (ucapan Wahhabi) ini adalah kebohongan yang sangat besar.

a. Apakah saya memproklamirkan diri sebagai ustadz?
Saya belum pernah sekalipun memproklamirkan diri sebagai ustadz. Justru saya selalu menolak disebut sebagai ustadz. Semua orang yang mengenal saya, sangat mengetahui ini. Lalu bagaimana wahhabi menuduh saya seperti itu?
Mengapa wahhabi tidak menunjukan bukti berupa screen shot tetang ucapan saya yang memproklamirkan diri sebagai ustadz? Bukankah seorang penuduh harus menunjukan bukti?

b. Apakah saya melakukan tadlis atas ucapan Bin Baz?
Saya sama sekali tidak melakukan tadlis atas ucapan Bin Baz. Saya mengatakan: “Bin Baz mengakui bahwa Wahhabi adalah nama yang dinisbatkan kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab. Ia juga mengakui bahwa nama wahhabi adalah gelar yang mulia sebagaimana yang akan saya jelaskan pada point ke-dua.

c. Apakah saya fanatic dan menjelek-jelekan ulama?
Mengenai fanatic, anda bisa menilainya sendiri setelah anda menyelesaikan membaca artikel ini. Adapun mengenai “menjelek-jelekan ulama”, maka saya katakana bahwa saya tidak menjelek-jelekan ulama bahkan ulama wahhabi sekalipun.
Silahkan anda lihat screen shot ucapan saya di atas. Adakah kalimat yang mengandung unsur menjelekan ulama?
Sebaliknya kita menemukan banyak sekali ucapan wahhabi yang menjelek-jelekan ulama dan umat islam. Ulama yang melakukan ziarah kubur, disebut penyembah kuburan. Ulama yang bertawasul, disebut tokoh kemusyrikan. Ulama yang merayakan maulid Nabi, disebut sesat.
Mengenai mengapa saya tidak menuliskan doa “Rohimahulloh” setelah menulis nama Muhammad Bin Abdul Wahhab, semua itu saya lakukan sebab menulis doa setelah nama seseorang adalah bid’ah. Sedangkan menurut wahhabi, setiap bid’ah adalah sesat.
Jadi apa yang saya lakukan bukan bukti bahwa saya menjelek-jelekan ulama. Melainkan bukti bahwa saya sangat menghargai pendapat ulama wahhabi terkait semua bid’ah adalah sesat. Saya tidak mau memberi doa bid’ah dibelakang nama ulama wahhabi sebagai rasa hormat saya kepada mereka.
Demikian juga saya tidak menulis kata Syekh didepan nama ulama wahhabi sebab itu adalah bid’ah. Saya ingin menghormati ulama wahhabi. Karenanya saya tidak mau memberi sesuatu yang bid’ah didepan nama ulama wahhabi.

2. Tadlis Wahhabi
Tadlis yang dilakukan oleh wahhabi dalam artikel yang digunakan untuk membantah ucapan saya ada dua, sebagai berikut:
a. Wahhabi mengatakan bahwa Bin Baz tidak mengakui penamaan Wahhabi adalah dinisbatkan kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab.
b. Wahhabi mengatakan bahwa kesimpulan dari ucapan Bin Baz adalah ia mengatakan bahwa nama Wahhabi dinisbatkan kepada salah satu asma’ Alloh, yaitu Al-Wahhab.

Tanggapan Saya:

a. Benarkah Bin Baz tidak mengakui penamaan Wahhabi dinisbatkan kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab?
Apa yang dikatakan oleh wahhabi adalah merupakan tadlis (pengkaburan) atas ucapan Bin Baz. Sebab dengan jelas, Bin Baz mengiyakan bahwa Wahhabi adalah nama yang dinisbatkan kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab.
Berikut Screen Shot ucapan Bin Baz:

Dengan jelas, Bin Baz menjawab: “Laqob penamaan ini (Wahhabi-red)  masyhur (dinisbatkan) terhadap para ‘Ulama Tauhid, ‘Ulama di Najd, penamaan tersebut disandarkan oleh mereka kepada Asy-Syaikh Al-Imam Muhammad bin ‘Abdul Wahhab.”
Bin Baz sama sekali tidak menolak penisbatan tersebut. Di mana letak penolakan Bin Baz?
Adapun mengenai ucapan Bin Baz yang saya potong, -itu sengaja saya lakukan- bukan karena saya ingin membohongi umat islam atau untuk memelintir ucapan Bin Baz  sebagaimana yang dituduhkan oleh wahhabi.
Melainkan karena subtansi ucapan Bin Baz yang saya potong itu, hanya penjelasan mengenai misi dakwah Muhammad Bin Abdul Wahhab dan perjalanannya. Sedangkan tema yang saya bahas bukan misi dan perjalanan dakwahnya. Melainkan saya membahas kebenaran penisbatan nama wahhabi kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab.
Berikut Creen shot ucapan Bin Baz yang saya potong:
Teks yang berwarna merah menceritakan misi dakwah Muhammad Bin Abdul Wahhab serta perjalanannya. Saya tidak sedang membahasnya. Karena itu saya tidak menukilnya alias saya potong sebab itu bukan pembahasan saya.
Pemotongan yang saya lakukan adalah seperti pemotongan yang dilakukan oleh ulama terhadap  teks hadits “Innamal A’malu Binniyat.” Para ulama hanya menukil kalimat tersebut, padahal teks haditsnya masih panjang.
Pemotongan itu mereka lakukan karena mereka hanya membahas masalah niyat sebagaimana saya memotong ucapan Bin Baz yang menceritakan misi dan perjalanan dakwah Muhammad bin Abdul Wahhab. 
Pemotongan ini saya lakukan karena saya tidak membahas misi dan perjalanan dakwah Ibn Abdul Wahhab. Melainkan saya membahas kebenaran penisbatan nama wahhabi kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab. Pemotongan seperti ini tidak termasuk tadlis.
Setelah menceritakan misi dan perjalanan dakwah Ibn Abdul Wahhab, Bin Baz mengatakan bahwa penamaan Wahhabi adalah nama yang mulia dan tidak ada yang mengingkarinya.
Berikut Screen Shotnya:
Teks yang berwarna merah masih menceritakan misi dan perjalanan dakwah Muhammad Bin Abdul Wahhab. Sedangkan teks yang berwarna hijau adalah pengakuan Bin Baz bahwa nama wahhabi adalah gelar yang mulia.
Di ahir pembahasan, Bin Baz membuat kesimpulan dan mengatakan:
“Dan maqshud dari ini semuanya adalah bahwa dakwah ini dan laqab tersebut (Wahhabi-red) ditujukan kepada orang yang berdakwah menyeru kepada Tauhidullah, mengingkari syirik. Sebagian orang-orang bodoh menamakannya dengan nama “Wahhabiy” karena kebodohan mereka terhadap hakikat yang sebenarnya dan tidak adanya ‘Ilmu/Pengetahuan mereka tentangnya.”
Menurut Bin Baz, penyebutan wahhabi ditujukan kepada orang yang berdakwah kepada tauhidillah.
Saya katakan: Ulama Najd dan para pengikut Muhhamad Bin Abdul Wahhab mengaku berdakwah kepada tauhidiilah. Jadi kesimpulan Bin Baz ini merupakan pengakuan bahwa nama “WAHHABI” adalah benar-benar dinisbatkan kepada Muhhammad Bin Abdul Wahhab.

Subtansi Ucapan Bin Baz:
1. Bin Baz mengakui bahwa nama Wahhabi adalah dinisbatkan kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab.
2. Bin Baz menceritakan misi dan perjalanan dakwah Muhammad Bin Abdul Wahhab.
3. Bin Baz mengakui bahwa penyebutan wahhabi adalah nama yang mulia.
4. Nama wahhabi diberikan oleh orang-orang bodoh untuk menyebut ulama najd dan seluruh pengikut Muhammad Bin Abdul Wahhab.
Dari 4 subtansi itu, saya menyimpulkan bahwa Bin Baz mengakui bahwa Wahhabi adalah nama yang dinisbatkan kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab. Sebab, Bin Baz tidak membantah penisbatan itu. Bin Baz juga mengakui bahwa nama wahhabi adalah gelar yang mulia sekalipun keluar dari orang bodoh.
Dimana letak tadlis yang saya lakukan? Bukankah Bin Baz tidak menolak nama Wahhabi dinisbatkan kepada Muhammad Bin Abdul wahhab? Bukankah setelah menceritakan misi dan perjalanan dakwah Muhammad Bin Abdul Wahhab, kemudian Bin Baz mengatakan bahwa nama wahhabi adalah laqob yang mulia?

Kesimpulan Wahhabi atas ucapan Bin Baz.
Wahhabi membuat 3 kesimpulan atas ucapan Bin Baz, sebagai berikut:
1. Penamaan wahhabi adalah penamaan yang mulia karena dinisbatkan kepada salah satu asma’ Alloh, yaitu Al-Wahhab.
2. Penamaan wahhabi yang dilakukan oleh orang-orang bodoh ditujukan kepada ahlu tauhid.
3. Bagi mereka Penyebutan wahhabi adalah sebuah celaan.

Tanggapan Saya:
1. Bin Baz sama sekali tidak mengatakan bahwa nama wahhabi dinisbatkan kepada salah satu asma’ Alloh. Sebagaimana yang akan saya jelaskan pada tanggapan nomor dua.

2. Kesimpulan nomor dua adalah pengakuan Bin Baz bahwa nama wahhabi dinisbatkan kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab. Sebab, para pengikut Muhammad Bin Abdul Wahhab mengaku mereka adalah ahlu tauhid. Pengakuan ini meruntuhkan kesimpulan wahhabi pada point pertama.

3. Kami tidak pernah menganggap penyebutan wahhabi sebagai suatu hinaan. Justru kalian yang merasa terhina jika disebut wahhabi. Buktinya: sampai detik ini kalian masih menolak disebut wahhabi sampai-sampai melakukan tadlis atas ucapan Bin Baz.

Tadlis Wahhabi Atas Ucapan Bin Baz:
Pada point pertama saat menyimpulkan ucapan Bin Baz, wahhabi mengatakan:
“Maksud Syaikh bin Bazz bahwa Wahhabiy adalah penamaan yang mulia dan petanda orang yang dikatakan demikian adalah dari Ahlut-Tauhid karena sebenarnya Wahhabiy adalah nisbat kepada Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi), salah satu diantara Asma’ul-Husna.”
Intinya: menurut wahhabi maksud ucapan Bin Baz adalah nama wahhabi merupakan penamaan yang mulia karena dinisbatkan kepada salah satu asma’ Alloh, yaitu Al-Wahhab.
Padahal Bin Baz tidak mengatakan hal itu. Justru Bin Baz mengatakan bahwa nama wahhabi dinisbatkan kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab. Kata Bin Baz:
“Laqob penamaan ini (Wahhabi-red) masyhur (dinisbatkan) terhadap para ‘Ulama Tauhid, ‘Ulama di Najd. Penamaan tersebut disandarkan oleh mereka kepada Asy-Syaikh Al-Imam Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rahmatullah ‘alaih.”
Inilah Tadlis yang dilakukan oleh wahhabi. Namun wahhabi memutar balikan fakta dan menfitnah saya telah melakukan tadlis. Dan anda tahu sendiri bahwa Wahhabi-lah yang melakukan tadlis (pengkaburan) atas ucapan Bin Baz.
Bin Baz mengakui nama wahhabi dinisbatkan kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab sekalipun dilakukan oleh orang-orang bodoh sedangkan wahhabi mengatakan Bin Baz menolak hal itu. Dimana letak penolakannya?
Wahhabi juga mengatakan maksud ucapan Bin Baz adalah nama Wahhabi dinisbatkan kepada salah satu asma’ Alloh yaitu Al-wahhab. Di mana letak ucapan tersebut?
Inilah adalah tadlis. Tadlis yang dilakukan oleh wahhabi ini merupakan bukti bahwa sebenarnya wahhabi-lah yang fanatic. Namun mereka malah menuduh saya fanatic.
Umat islam sudah mengetahui adat wahhabi memang seperti itu. Mereka gemar menfitnah, gemar melakukan tadlis, dan gemar memutarbalikan fakta. Inilah alasan mengapa umat islam yang disebut bodoh oleh wahhabi menjauhi wahhabi.

Kesimpulan Artikel Ini

1. Saya tidak pernah memproklamirkan diri sebagai ustadz. Justru saya selalu menolak disebut sebagai ustadz. Umat islam yang mengenal saya, sangat mengetahui hal ini. Maka ketika wahhabi menuduh saya memproklamirkan diri sebagai ustadz, tuduhan ini adalah fitnah.

2. Saya tidak pernah menjelek-jelekan ulama bahkan ulama wahhabi sekalipun. Justru yang gemar menjelek-jelekan ulama adalah wahhabi. Maka ketika wahhabi menuduh saya menjelek-jelekan ulama, tuduhan ini adalah merupakan pemutar balikan fakta.

3. Saya tidak melakukan tadlis atas ucapan Bin Baz. Sebab, Bin Baz memang tidak menolak bahwa nama wahhabi dinisbatkan kepada Muhammad Bin Abdul Wahhab. Kemudian ia mengakui bahwa nama wahhabi adalah nama mulia sekalipun deberikan oleh orang bodoh.

4. Wahhabi menyimpulkan bahwa Bin Baz mengatakan nama wahhabi dinisbatkan kepada salah satu asma’ Alloh. Padahal Bin Baz tidak mengatakan hal itu. Ini adalah tadlis yang dilakukan oleh wahhabi atas ucapan Bin Baz.

5. Wahhabi menganggap nama “Wahhabi” digunakan oleh orang-orang bodoh untuk mencela pengikut Muhammad Bin Abdul Wahhab yang ngaku-ngaku sebagai ahlu tauhid. Padahal penamaan itu bukan untuk mencela. Melainkan fakta bahwa Muhammad Bin Abdul Wahhab adalah pencetus misi dan dakwah model wahhabi.
Jadi, bukan orang bodoh yang menggunakan nama wahhabi untuk mencela, melainkan pengikut Muhammad Bin Abdul Wahhab yang merasa dicela disebut sebagai wahhabi. Buktinya, sampai detik ini mereka tidak mau disebut sebagai wahhabi.
Intinya: Wahhabi adalah tukang fitnah, tukang tadlis, tukang pemutarbalik fakta. Inilah jawaban untuk artikel Wahhabi berjudul “MAKSUD SEBENARNYA DARI SYAIKH BIN BAZZ MENGENAI ISTILAH “WAHHABIY”, MENYINGKAP TADLIS QOSIM IBN ALY” Sebuah artikel yang ditulis dengan nada penuh kebencian yang dipenuhi dengan fitnah, tadlis, pemutarbalikan fakta, cacian dan provokatif. Sama sekali tidak sesuai dengan moto websitenya.
Ahirnya, Saya yang (menurut wahhabi) bodoh dan miskin ini, mau bertanya kepada wahhabi yang pintar dan kaya itu: “Bagaimana hukum menfitnah, melakukan tadlis, dan memutarbalikan fakta, dalam persepsi wahhabi?” Jawab wahai wahhabiyuun!!!

No comments:

Post a Comment



 
Support : Qosim Ibn Aly | Islamic Defenders Community
Copyright © 2013. Golek Surgo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Aliy Faizal
Proudly powered by Blogger