Monday 15 September 2014

Inilah Aqidah Salafi (Wahhabi)


Dalam, menguatkan dalil aqidah abal-abal wahhabi yaitu Alloh menetap Dan duduk di Atas arsy, mereka menggunakan hadits nuzul sebagai dalil. Ibnu Qoyim, Sowa'iq mursalah 27/45
ومما يؤكد أن الله مستو على عرشه دون الأشياء كلها ما نقله أهل الرواية عن رسول الله صلى الله عليه وسلم من أحاديث النزول كقوله ينزل ربنا كل ليلة إلى سماء الدنيا
Artinya: Dalil Yang menguatkan bahwa Alloh mustawin di Atas arsy, Bukan iB Segala sesuatu adalah hadits diriwayatkan Yang Diposkan Ahli RIWAYAT Bahasa Dari Rosul SAW yaitu tentang hadits nuzul seperti sabda Nabi setiap pelelehan malam Tuhan kitd turun-Ke Langit Dunia.
Ketika ditanya mengenai siapa Yang turun-, Utsaimin menjawab bahwa Yang turun-adalah Zat Alloh. Utsaimin, Majmu 'Fatawa Wa Rosail, 1/207
(100) وسئل: هل الذي ينزل هو الله عز وجل أو لا? فأجاب بقوله: ذكرنا فيما سبق أن الذي ينزل هو الله نفسه
Artinya: Sebagaimana Yang SAYA sebutkan bahwa sesungguhnya Yang turun-adalah Zat Alloh.

Apa Makna Nuzul?
Dalam, Arsip fatwa Arabiyah Yang dikodifikasikan Dalam, Buku berjudul Fatawa Syabakah Islamiyah 7/648 Soal Ke 67,214 tertulis jawaban Atas pertanyaan makna nuzul sebagai berikut:
[السؤال] [أريد معرفة معنى التنزيل وأشكركم جزيل الشكر.]
[الفتوى] فإن التنزيل مصدر من نزل الشيء ينزله إذا نقله من أعلى إلى أسفل ,
Artinya:
(Pertanyaan) SAYA menghendaki untuk mengetahui makna tanzil Dan SAYA Ulasan Sangat berterimakasih kepada Kalian.
(Fatwa) Sesungguhnya tanzil merupakan masdar (gerund) Bahasa Dari nazala sya'ai (sesuatu turun-) zanziluhu apabila sesuatu ITU berpindah bahasa Dari Atas kebawah.

KESIMPULAN:
Ibnu Qoyyim berkata: dalil Yang memperkuat bahwa Alloh menetap Dan duduk di Atas arsy adalah hadits nuzul (Sowa'iq mursalah 27/45). Utsaimin berkata: Yang turun-adalah sas Alloh (Majmu 'Fatawa Wa Rosail, 1/207). Dalam, Arsip fatwa ulama arab disebutkan bahwa makna nuzul adalah berpindah bahasa Dari Atas Ke Bawah. (Fatawa Islamiyah 7/648 Syabakah Soal Ke 67,214)
Jadi * Menurut wahhabi Zat Alloh menetap Dan duduk di Atas arsy kemudian iB sepertiga pelelehan malam Zat Alloh lalai pintu gerbang bahasa Dari Atas Langit Ke arsy Dunia. Pertanyaannya: SAAT inisial ADA Bagian tidak Bumi Yang Tanggal Gabung mengalami sepertiga pelelehan malam. SAAT inisial dimanakah Alloh berada?
Wahabi: Andari jangan membayangkan kaifiyah nuzul Alloh.
Qosim: SAYA regular tidak membayangkan kaifiyah nuzul Alloh melainkan SAYA memahami makna nuzul. Apakah memahami makna nuzul juga regular tidak boleh?
Wahabi: boleh
Qosim: jika begitu Jawab pertanyaan Saya.
Wahabi: Zat Alloh turun-Ke Langit Dunia, Bukan berarti Zat Alloh regular tidak berada di Atas arsy.
Qosim: ITU artinya makna nuzul Bukan seperti Yang Dalam, disebutkan Arsip fatwa ulama arab yaitu berpindah bahasa Dari Atas Ke Bawah. Jika demikian, Maka pendapat Ibnu Qoyyim Dan Utsaimin adalah salat.
Wahabi: setahu SAYA Zat Alloh menetap Dan duduk di Atas arsy Dan iB sepertiga pelelehan malam Zat Alloh turun-Ke Langit Dunia.
Qosim: SAAT inisial ADA Bagian tidak Bumi Yang mengalami sepertiga pelelehan malam. Apakah Zat Alloh menetap Dan duduk di Atas arsy sekaligus turun-Ke Langit Dunia?
Wahabi: wali Saja Bisa berada di doa TEMPAT Dalam, Satu waktu. Tentu Saja Alloh juga Bisa seperti ITU.
Qosim: Sekarang jelas sudah bahwa nama dan Kembali telah menyerupakan Kholiq Artikel Baru mahluk. Andari menyerupakan sas Alloh Artikel Baru wali. Maka regular tidak salat jika SAYA menyebut nama dan Kembali sebagai kaum mujasimah.
Saya akan mengahiri dialog setelah kesimpulan berikut:
Menurut anda, dalam satu waktu Alloh bisa berada di dua tempat; di atas arsy dan di langit dunia. Dengan demikian, apakah saat ini anda akan berkata bahwa Zat Alloh ada dua? Satu di atas Arsy dan yang satunya lagi di langit dunia?
Ada tiga opsi jawaban yang harus anda pilih: iya, atau tidak dan atau tafwidh makna.
Jika anda menjawab “IYA”, berarti anda MUSYRIK. Sebab anda meyakini adanya dua zat Alloh. Yang satu menetap dan duduk di atas arsy dan yang satu lagi turun ke langit dunia.
Jika anda menjawab “TIDAK” berarti anda MUJASIMAH. Sebab anda meyakini bahwa dalam satu waktu Zat Alloh bisa berada di dua tempat seperti wali.

Jika anda tidak menjawab “IYA” maupun “TIDAK” berarti anda melakukan tafwidh makna. Jika itu anda lakukan berarti anda telah keluar dari aqidah wahhabi. Sebab, wahhabi menolak tafwidh makna. Maka saya katakan: “UDKHUL FI AQIDAH ASY’ARIYAH BISSALAM.”

No comments:

Post a Comment



 
Support : Qosim Ibn Aly | Islamic Defenders Community
Copyright © 2013. Golek Surgo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by Aliy Faizal
Proudly powered by Blogger