Kisah
Nabi Saleh Dalam Al-Quran
Nabi
Saleh diceritakan oleh 72 ayat dalam 11 surah di antaranya surah Al-A'raaf,
ayat 73 hingga 79, surah " Hud " ayat 61 sehingga ayat 68 dan surah
" Al-Qamar " ayat 23 sehingga ayat 32. Nabi Sholeh diutus kepada kaum
tsamud.
Tsamud
adalah nama suatu suku yang oleh sementara ahli sejarah dimasukkan bagian dari
bangsa Arab dan ada pula yang menggolongkan mereka ke dalam bangsa Yahudi.
Mereka bertempat tinggal di suatu dataran bernama " Alhijir "
terletak antara Hijaz dan Syam.
Kaum Tsamud tidak mengenal Tuhan. Tuhan Mereka adalah berhala-berhala yang mereka sembah dan puja, kepadanya mrk berqurban, tempat mrk minta perlindungan dari segala bala dan musibah dan mengharapkan kebaikan serta kebahagiaan. Mrk tidak dpt melihat atau memikirkan lebih jauh dan apa yang dpt mrk jangkau dengan pancaindera.
Kaum Tsamud tidak mengenal Tuhan. Tuhan Mereka adalah berhala-berhala yang mereka sembah dan puja, kepadanya mrk berqurban, tempat mrk minta perlindungan dari segala bala dan musibah dan mengharapkan kebaikan serta kebahagiaan. Mrk tidak dpt melihat atau memikirkan lebih jauh dan apa yang dpt mrk jangkau dengan pancaindera.
Nabi
Saleh Berdakwah Kepada Kaum Tsamud
Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak akan membiarkan hamba-hamba_Nya berada dalam kegelapan terus-menerus tanpa diutusnya nabi pesuruh disisi-Nya untuk memberi penerangan dan memimpin mrk keluar dari jalan yang sesat ke jalan yang benar.
Demikian
pula Allah tidak akan menurunkan azab dan seksaan kepada suatu umat sebelum mrk
diperingatkan dan diberi petunjukkan oleh-Nya dengan perantara seorang yang
dipilih untuk menjadi utusan dan rasul-Nya.
Sunnatullah
ini berlaku pula kepada kaum Tsamud, yang kepada mrk telah diutuskan Nabi Saleh
seorang yang telah dipilih-Nya dari suku mrk sendiri, dari keluarga yang
terpandang dan dihormati oleh kaumnya, terkenal tangkas, cerdik pandai, rendah
hati dan ramah-tamah dalam pergaulan.
Dikenalkan
mrk oleh Nabi Saleh kepada Tuhan yang sepatut mrk sembah, Tuhan Allah Yang Maha
Esa, yang telah mencipta mrk, menciptakan alam sekitar mrk, menciptakan
tanah-tanah yang subur yang menghasilkan bhn-bhn keperluan hidup mrk, mencipta
binatang-binatang yang memberi manfaat dan berguna bagi mrk dan dengan demikian
memberi kepada mrk kenikmatan dan kemewahan hidup dan kebahagiaan lahir dan
batin.
Tuhan
Yang Esa itulah yang harus mrk sembah dan bukan patung-patung yang mrk pahat
sendiri dari batu-batu gunung yang tidak berkuasa memberi sesuatu kepada mrk
atau melindungi mrk dari ketakutan dan bahaya.
Nabi
Saleh memperingatkan mrk bahwa ia adlah seorang drp mrk, terjalin antara
dirinya dan mereka ikatan keluarga dan darah. Mrk adalah kaumnya dan sanak
keluarganya dan dia adalah seketurunan dan sesuku dengan mrk.Ia mengharapkan
kebaikan dan kebajikan bagi mrk dan sesekali tidak akan menjerumuskan mrk ke
dalam hal-hal yang akan membawa kerugian, kesengsaraan dan kebinasaan bagi mrk.
Ia
menerangkan kepada mrk bahwa ianya adalah pesuruh dan utusan Allah, dan apa
yang diajarkan dan didakwahkan kepada mrk adalah amanat Allah yang harus dia
sampaikan kepada mrk untuk kebaikan mrk semasa hidup mrk dan sesudah mrk mati
di akhirat kelak.
Ia
mengharapkan kaumnya mempertimbangkan dan memikirkan sungguh-sungguh apa yang
ia serukan dan anjurkan dan agar mrk segera meninggalkan persembahan kepada
berhala-berhala itu dan percaya beriman kepada Allah Yang Maha Esa seraya
bertaubat dan mohon ampun kepada-Nya atas dosa dan perbuatan syirik yang selama
ini telah mrk lakukan.
Terperanjatlah
kaum Saleh mendengar seruan dan dakwahnya yang bagi mrk merupakan hal yang baru
yang tidak diduga akan datang dari saudara atau anak mrk sendiri.Maka serentak
ditolaklah ajakan Nabi Saleh itu seraya berkata mereka kepadanya:"Wahai
Saleh! Kami mengenalmu seorang yang pandai, tangkas dan cerdas, fikiranmu tajam
dan pendapat serta semua pertimbangan mu selalu tepat.
Pada
dirimu kami melihat tanda-tanda kebajikan dan sifat-sifat yang terpuji. Kami
mengharapkan dari engkau sebetulnya untuk memimpinkami menyelesaikan hal-hal
yang rumit yang kami hadapi, memberi petunjuk dalam soal-soal yang gelap bagi
kami dan menjadi ikutan dan kepercayaan kami di kala kami menghadapi krisis dan
kesusahan.
Akan
tetapi segala harapan itu menjadi meleset dan kepercayaan kami kepadamu
tergelincir hari ini dengan tingkah lakumu dan tindak tandukmu yang menyalahi
adat-istiadat dan tatacara hidup kami. Apakah yang engkau serukan kepada kami?
Enkau menghendaki agar kami meninggalkan persembahan kami dan nenek moyang
kami, persembahan dan agama yang telah menjadi darah daging kami menjadi
sebahagian hidup kami sejak kami dilahirkan dan tetap menjadi pegangan untuk
selama-lamanya. Kami sesekali tidak akan meninggalkannya karena seruanmu dan
kami tidak akan mengikutimu yang sesat itu. Kami tidak mempercayai cakap-cakap
kosongmu bahkan meragukan kenabianmu. Kami tidak akan mendurhakai nenek moyang
kami dengan meninggalkan persembahan mrk dan mengikuti jejakmu."
Nabi Saleh memperingatkan mereka agar jangan menentangnya dan agar mengikuti ajakannya beriman kepada Allah yang telah mengurniai mrk rezeki yang luas dan penghidupan yang sejahtera. Diceritakan kepada mrk kisah kaum-kaum yang mendapat seksa dan azab dari Allah karena menentang rasul-Nya dan mendustakan risalah-Nya.
Hal
yang serupa itu dpt terjadi di atas mrk jika mrk tidak mahu menerima dakwahnya
dan mendengar nasihatnya, yang diberikannya secara ikhlas dan jujur sebagai
seorang anggota dari keluarga besar mrk dan yang tidak mengharapkan atau
menuntut upah drp mrk atas usahanya itu. Ia hanya menyampaikan amanat Allah
yang ditugaskan kepadanya dan Allahlah yang akan memberinya upah dan ganjaran
untuk usahanya memberi pimpinan dan tuntutan kepada mrk.
Sekelompok
kecil dari kaum Tsamud yang kebanyakkannya terdiri dari orang-orang yang
kedudukan sosial lemah menerima dakwah Nabi Saleh dan beriman kepadanya
sedangkan sebahagian yang terbesar terutamanya mrk yang tergolong orang-orang
kaya dan berkedudukan tetap berkeras kepala dan menyombongkan diri menolak
ajakan Nabi Saleh dan mengingkari kenabiannya dan berkata kepadanya: "Wahai
Saleh! Kami kira bahwa engkau telah kerasukan syaitan dan terkena sihir. Engkau
telah menjadi sinting dan menderita sakit gila.
Akalmu
sudah berubah dan fikiranmu sudah kacau sehingga engkau dengan tidak sedar
telah mengeluarkan kata-kata ucapan yang tidak masuk akal dan mungkin engkau
sendiri tidak memahaminya. Engkau mengaku bahwa engkau telah diutuskan oleh
Tuhanmu sebagai nabi dan rasul-Nya.
Apakah
kelebihanmu drp kami semua sehingga engkau dipilih menjadi rasul, padahal ada
orang-orang di antara kami yang lebih patut dan lebih cekap untuk menjadi nabi
atau rasul drp engkau. Tujuanmu dengan bercakap kosong dan kata-katamu hanyalah
untuk mengejar kedudukan dan ingin diangkat menjadi kepala dan pemimpin bagi
kaummu.
Jika
engkau merasa bahwa engkau sihat badan dan sihat fikiran dan mengaku bahwa
engkau tidak mempunyai arah dan tujuan yang terselubung dalam dakwahmu itu maka
hentikanlah usahamu menyiarkan agama barumu dengan mencerca persembahan kami
dan nenek moyangmu sendiri.Kami tidak akan mengikuti jalanmu dan meninggalkan
jalan yang telah ditempuh oleh orang-orang tua kami lebih dahulu.
Nabi
Saleh menjawab: " Aku telah berulang-ulang mengatakan kepadamu bahwa aku tidak
mengharapkan sesuatu apapun drpmu sebagai imbalan atas usahaku memberi
tuntunandan penerangan kepada kamu.
Aku
tidak mengharapkan upah atau mendambakan pangkat dan kedudukan bagi usahaku ini
yang aku lakukan semata-mata atas perintah Allah dan drp-Nya kelak aku harapkan
balasan dan ganjaran untuk itu. Dan bagaimana aku dapat mengikutimu dan
menterlantarkan tugas dan amanat Tuhan kepadaku, padahal aku talah memperoleh
bukti-bukti yang nyata atas kebenaran dakwahku.
Janganlah
sesekali kamu harapkan bahawa aku akan melanggar perintah Tuhanku dan
melalaikan kewajibanku kepada-Nya hanya semata-mata untuk melanjutkan
persembahan nenek moyang kami yang bathil itu. Siapakah yang akan melindungiku
dari murka dan azab Tuhan jika aku berbuat demikian? Sesungguhnya kamu hanya
akan merugikan dan membinasakan aku dengan seruanmu itu."
Setelah
gagal dan berhasil menghentikan usaha dakwah Nabi Saleh dan dilihatnya ia
bahkan makin giat menarik orang-orang mengikutinya dan berpihak kepadanya para
pemimpin dan pemuka kaum Tsamud berusaha hendak membendung arus dakwahnya yang
makin lama makin mendpt perhatian terutama dari kalangan bawahan menengah dalam
masyarakat.
Allah
Memberi Mukjizat Kepada Nabi Saleh A.S.
Nabi
Saleh sedar bahawa tentangan kaumnya yang menuntut bukti drpnya berupa mukjizat
itu adalah bertujuan hendak menghilangkan pengaruhnya dan mengikis habis
kewibawaannya di mata kaumnya terutama para pengikutnya bila ia gagal memenuhi
tentangan dan tuntutan mrk.
Nabi
Saleh membalas tentangan mrk dengan menuntut janji dengan mrk bila ia berhasil
mendatangkan mukjizat yang mrk minta bahwa mrk akan meninggalkan agama dan
persembahan mrk dan akan mengikuti Nabi Saleh dan beriman kepadanya.
Sesuai
dengan permintaan dan petunjuk pemuka-pemuka kaum Tsamud berdoalah Nabi Saleh
memohon kepada Allah agar memberinya suatu mukjizat untuk membuktikan kebenaran
risalahnya dan sekaligus mematahkan perlawanan dan tentangan kaumnya yang masih
berkeras kepala itu.
Ia
memohon dari Allah dengan kekuasaan-Nya menciptakan seekor unta betina
dikeluarkannya dari perut sebuah batu karang besar yang terdpt di sisi sebuah
bukit yang mereka tunjuk. Maka sejurus kemudian dengan izin Allah Yang Maha
Kuasa lagi Maha Pencipta terbelahlah batu karang yang ditunjuk itu dan keluar
dari perutnya seekor unta betina.
Dengan
menunjuk kepada binatang yang baru keluar dari perut batu besar itu berkatalah
Nabi Saleh kepada mrk:" Inilah dia unta Allah, janganlah kamu ganggu dan
biarkanlah ia mencari makanannya sendiri di atas bumi Allah ia mempunyai
giliran untuk mendptkan air minum dan kamu mempunyai giliran untuk mendptkan
minum bagimu dan bagi ternakanmu juga dan ketahuilah bahwa Allah akan
menurunkan azab-Nya bila kamu sampai mengganggu binatang ini."
Kemudian
berkeliaranlah unta di ladang-ladang memakan rumput sesuka hatinya tanpa mendpt
gangguan. Dan ketika giliran minumnya tiba pergilah unta itu ke sebuah perigi
yyang diberi nama perigi unta dan minumlah sepuas hatinya. Dan pada hari-hari
giliran unta Nabi Saleh itu datang minum tiada seekor binatang lain berani
menghampirinya, hal mana menimbulkan rasa tidak senang pada pemilik-pemilik
binatang itu yang makin hari makin merasakan bahwa adanya unta Nabi Saleh di
tengah-tengah mereka itu merupakan gangguan laksana duri yang melintang di
dalam kerongkong.
Dengan
berhasilnya Nabi Saleh mendtgkan mukjizat yang mrk tuntut gagallah para pemuka
kaum Tsamud dalam usahanya untuk menjatuhkan kehormatan dan menghilangkan
pegaruh Nabi Saleh bahkan sebaliknya telah menambah tebal kepercayaan para
pengikutnya dan menghilang banyak keraguan dari kaumnya.
Maka
dihasutlah oleh mrk pemilik-pemilik ternakan yang merasa jengkel dan tidak
senang dengan adanya unta Nabi Saleh yang merajalela di ladang dan kebun-kebun
mrk serta ditakuti oleh binatang-binatang peliharaannya.
Unta
Nabi Saleh Dibunuh
Persekongkolan
diadakan oleh orang-orang dari kaum Tsamud untuk mengatur rancangan pembunuhan
unta Nabi Saleh. Dan selagi orang masih dibayangi oleh rasa takut dari azab
yang diancam oleh Nabi Saleh bila untanya diganggu di samping adanya dorongan
keinginan yang kuat untuk melenyapkan binatang itu dari atas bumi mrk,
muncullah tiba-tiba seorang janda bangsawan yang kaya raya menawarkan akan
menyerah dirinya kepada siapa yang dpt membunuh unta Saleh.
Di
samping janda itu ada seorang wanita lain yang mempunyai beberapa puteri
cantik-cantik menawarkan akan menghadiahkan salah seorang dari puteri-puterinya
kepada orang yang berhasil membunuh unta itu.
Dua
macam hadiah yyang menggiurkan dari kedua wanita itu di samping hasutan para
pemuka Tsamud mengundang dua orang lelaki bernama Mushadda' bin Muharrij dan
Gudar bin Salif berkemas-kemas akan melakukan pembunuhan bagi meraih hadiah
yang dijanjikan di samping sanjungan dan pujian yang akan diterimanya dari para
kafir suku Tsamud bila unta Nabi Saleh telah mati dibunuh.
Dengan
bantuan tujuh orang lelaki lagi bersembunyilah kumpulan itu di suatu tempat di
mana biasanya di lalui oleh unta dalam perjalanannya ke perigi tempat ianya
minum. Dan begitu unta-unta yang tidak berdosa itu lalu segeralah dipanah
betisnya oleh Musadda' yang disusul oleh Gudar dengan menikamkan pedangnya di
perutnya.
Dengan
perasaan megah dan bangga pergilah para pembunuh unta itu ke ibu kota
menyampaikan berita matinya unta Nabi Saleh yang mendpt sambutan sorak-sorai
dan teriakan gembira dari pihak musyrikin seakan-akan mrk kembali dari medan
perang dengan membawa kemenangan yang gilang gemilang.
Berkata
mrk kepada Nabi Saleh:" Wahai Saleh! Untamu telah amti dibunuh, cubalah
datangkan akan apa yang engkau katakan dulu akan ancamannya bila unta itu
diganggu, jika engkau betul-betul termasuk orang-orang yang terlalu benar dalam
kata-katanya."
Nabi Saleh menjawab:" Aku telah peringatkan kamu, bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya atas kamu jika kamu mengganggu unta itu. Maka dengan terbunuhnya unta itu maka tunggulah engkau akan tibanya masa azab yang Allah talah janjikan dan telah aku sampaikan kepada kamu.Kamu telah menentang Allah dan terimalah kelak akibat tentanganmu kepada-Nya.Janji Allah tidak akan meleset. Kamu boleh bersuka ria dan bersenang-senang selama tiga hari ini kemudian terimalah ganjaranmu yang setimpal pada hari keempat. Demikianlah kehendak Allah dan taqdir-Nya yang tidak dpt ditunda atau dihalang."
Turunnya
Azab Allah Yang Dijanjikan
Nabi
Saleh memberitahu kaumnya bahwa azab Allah yang akan menimpa di atas mrk akan
didahului dengan tanda-tanda, iaitu pada hari pertama bila mrk terbangun dari
tidurnya akan menemui wajah mrk menjadi kuning dan berubah menjadi merah pada
hari kedua dan hitam pada hari ketiga dan pada hari keempat turunlah azab Allah
yang pedih.
Mendengar
ancaman azab yang diberitahukan oleh Nabi Saleh kepada kaumnya kelompok sembilan
orang ialah kelompok pembunuh unta merancang pembunuhan atas diri Nabu Saleh
mendahului tibanya azab yang diancamkan itu.
Mrk
mengadakan pertemuan rahsia dan bersumpah bersama akan melaksanakan rancangan
pembunuhan itu di waktu malam, di saat orang masih tidur nyenyak untuk
menghindari tuntutan balas darah oleh keluarga Nabi Saleh, jika diketahui
identiti mrk sebagai pembunuhnya. Rancangan mrk ini dirahsiakan sehingga tidak
diketahui dan didengar oleh siapa pun kecuali kesembilan orang itu sendiri.
Ketika
mrk datang ke tempat Nabi Saleh bagi melaksanakan rancangan jahatnya di malam
yang gelap-gulita dan sunyi-senyap berjatuhanlah di atas kepala mereka
batu-batu besar yang tidak diketahui dari arah mana datangnya dan yang seketika
merebahkan mrk di atas tanah dalam keadaan tidak bernyawa lagi.
Satu
hari sebelum hari turunnya azab yang telah ditentukan itu, dengan izin Allah
berangkatlah Nabi Saleh bersama para mukminin pengikutnya menuju Ramlah, sebuah
tempat di Palestin, meninggalkan Hijir dan penghuninya, kaum Tsamud habis
binasa, ditimpa halilintar yang dahsyat beriringan dengan gempa bumi yang
mengerikan.
No comments:
Post a Comment